get app
inews
Aa Text
Read Next : Grab Indonesia Dukung Pemberdayaan Mitra Pengemudi, Prioritaskan Fleksibilitas dan Kemandirian

Suadesa Festival 2025: UMKM Produk Kayu, Jamu hingga Tukang Ojek Menggerakkan Ekonomi Desa

Selasa, 13 Mei 2025 | 12:39 WIB
header img
UMKM produk kayu, jamu premium menggerakkan ekonomi desa. (Ist)

MAGELANG, iNewsSemarang.id - Suasana penuh semangat terasa di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Gasblock PGN Karangrejo, Borobudur, saat Festival Suadesa 2025

Acara yang berlangsung selama dua hari pada 10–11 Mei 2025 itu menjadi panggung bagi pelaku UMKM lokal untuk memamerkan produk-produk unik dan bernilai budaya.

Festival ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Desa Energi Berdikari yang diinisiasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Desa Karangrejo yang menjadi desa binaan, kini menikmati geliat ekonomi berkat hadirnya program ini, yang juga didukung lewat berbagai kegiatan tahunan.

Salah satu tenan yang menarik perhatian adalah milik kakek Riyono (61), seorang perajin mainan kayu asal Borobudur. Riyono memamerkan berbagai jenis mainan seperti truk, pesawat, hingga mobil-mobilan yang semuanya dibuat dari kayu.

Produk buatannya itu terbilang cukup spesial, lantaran seluruh produksinya merupakan kerajinan tangan. "Jadi untuk membuat satu truk saja saya membutuhkan seharian penuh. Untuk seminggu maksimal saya bisa menyelesaikan sekitar 10 truk," ujar Riyono. 

Meksi terbilang sulit, Riyono menjual produknya dengan harga terjangkau, mengingat produk mainan tersebut diperuntukan bagi anak-anak. Adapun harganya mulai dari Rp15.000 hingga Rp150.000. Selama dua hari penyelenggaraan festival, Riyono berhasil menjual  sekitar 200 unit mainan. Angka itu menurutnya cukup tinggi mengingat penyelenggaraan hanya selama 2 hari saja.

Tidak hanya mengandalkan kayu, Riyono juga memanfaatkan bahan baku dari gabus bekas untuk produk mainannya. Menurutnya, bahan baku gabus bekas digunakan selain lebih efisien sekaligus menumbuhkan  semangat daur ulang dan ramah lingkungan bagi anak-anak.

 “Saya senang dengan adanya event seperti Suadesa ini. Sebab pelaku UMKM seperti saya menjadi memiliki kesempatan dalam memperluas dan memperkenalkan produk-produk saya kepada pengunjung yang datang ke acara ini,” katanya.

Tenan lain yang mencuri perhatian dalam Festival Suadesa ini adalah Djamoenesia, milik  Syifa Salsabilia (25). Syifa hadir dalam acara ini sekaligus menjadi perwakilan komunitas pembuat jamu tradisional Rempon Ndoro. 

Beberapa produk unggulan Djamoenesia antara lain teh mint, beras kencur, kunir asem, gula asem, dan Golden Rempong yang terdiri dari campuran jahe, serai, dan jeruk nipis. Seluruh jamu dibuat dengan bahan premium dan manis alami dari gula batu dan gula aren, bukan gula pasir atau perisa buatan. Selain itu, seluruh jamu produksi Djamoenesia ini dikemas secara  modern sehingga kualitasnya lebih terjaga dan lebih tampil menarik.

“Memang harga jamu kami sedikit lebih tinggi, mulai dari Rp10.000 hingga Rp35.000, tapi kami menjaga kualitas dan ingin mengajak masyarakat kembali mengonsumsi jamu asli,” kata Syifa. Senada dengan Riyono, dalam festival ini produk Djamoenesia pun ikut laris manis. Terutama dari pengunjung pameran yang berasal dari kota-kota lain yang ingin mengkonsumsi jamu tradisional Desa Karangrejo.

Sfiya mengatakan, untuk jamu cair bisa bertahan 6 hari jika disimpan di kulkas, dan hingga 6 bulan di freezer. Sementara jamu padat bisa tahan hingga setahun.

Tak hanya tenant-tenant festival yang ikut meraup untuk dari gelaran ini, begitu pun para tukang ojek yang mangkal tidka jauh dari tempat pelaksanaan acara. Mereka terlihat bersemangat menunggu tamu yang datang untuk melihat acara. Dengan harga Rp10 ribu pengunjung diantar ke tempat lokasi dari jalan utama yang sudah disterilkan.

"Yang penting kami stanby siap mengantar tamu. Mau nanti hasilnya dapat berapa urusan belakangan karena uang hasil ojek ini kami kumpulkan dahulu di kas desa. Kami siap mensukseskan setiap acara yang ada di Gasblock Karangrejo," tutur salah satu pengemudi ojek, Naif.

Festival Suadesa 2025 menjadi bukti nyata sinergi antara energi dan pemberdayaan ekonomi lokal. Sejak berdirinya Gasblock PGN Karangrejo, geliat ekonomi warga tumbuh berkat dukungan CSR PGN baik melalui pembangunan SDM desa maupun melalui penyelenggaraan event festival. Sebab melaui event ini selain menampilkan produk UMKM, juga menggali potensi wisata, budaya, dan kesenian lokal.
 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut