Kanwil Kemenkum Jateng Dorong Perlindungan Hukum bagi Produk Tas Nusantara di Gelaran Festara 2025

SURAKARTA, iNewsSemarang.id - Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Jawa Tengah terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui perlindungan Kekayaan Intelektual (KI).
Hal ini ditunjukkan dalam partisipasi aktif Kanwil Kemenkum Jawa Tengah pada gelaran Festara (Festival Tas Nusantara) yang berlangsung di Pendhapi Gede, Balai Kota Surakarta, Sabtu (7/6).
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festara 2025, Kanwil Kemenkum Jawa Tengah turut berkontribusi melalui kehadiran Kepala Kanwil Kemenkum Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo yang diwakili Analis Kekayaan Intelektual Ahli Muda, Tri Junianto, yang menjadi narasumber dalam sesi sarasehan.
Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan pentingnya perlindungan Kekayaan Intelektual dalam industri tas lokal, serta memberikan perspektif regulasi dan peluang komersialisasi melalui sistem perlindungan hukum.
“Produk tas tidak hanya memiliki nilai estetika, tapi juga daya tarik dan potensi ekonomi tinggi jika dilindungi melalui sistem kekayaan intelektual,” jelas Tri.
Ia menambahkan bahwa elemen seperti desain industri, merek, dan rahasia dagang dapat menjadi nilai tambah signifikan bagi pelaku UMKM.
Tri juga menekankan pentingnya desain industri sebagai bentuk ekspresi yang terus berevolusi.
“Desain yang baik adalah yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Bahkan setiap periode bisa melahirkan desain baru yang menarik minat pasar,” ujarnya.
Diskusi yang berlangsung interaktif ini juga menyinggung perlunya memperkuat regulasi dan kolaborasi untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang sehat. Tri mendorong komunitas dan pemerintah untuk melakukan redeklarasi terhadap produk-produk warisan budaya agar dapat dihidupkan kembali dengan tampilan yang lebih modern dan bernilai komersial.
Festival yang diikuti oleh 44 UMKM artisan dari berbagai daerah di Indonesia ini mengangkat tema “Inspirasi Bahari” sebagai wujud kreativitas para perajin tas lokal. Tidak hanya menjadi ajang unjuk karya, Festara juga menjadi momentum strategis untuk memperkuat posisi produk tas Nusantara di pasar global.
Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, yang secara resmi membuka Festara, menyampaikan apresiasinya terhadap keberlangsungan kegiatan ini. Ia menilai bahwa tas adalah simbol perkembangan budaya yang mencerminkan gaya hidup serta interaksi sosial masyarakat dari waktu ke waktu.
“Kami bangga bahwa Festara telah berproses menjadi agenda tahunan. Meskipun bersifat nirlaba, para kreator tas Nusantara sudah mulai merambah pasar internasional, termasuk melalui pendekatan upcycling dan recycling yang berwawasan lingkungan,” ujarnya.
Sebagai bentuk pelayanan langsung kepada masyarakat, Kanwil Kemenkum Jawa Tengah juga membuka booth konsultasi dan pendampingan pendaftaran Kekayaan Intelektual selama kegiatan berlangsung. Kehadiran booth ini diharapkan dapat mendorong para pelaku UMKM untuk mulai melindungi karya mereka melalui jalur hukum yang tepat, serta memperkuat daya saing produk lokal di kancah global.
Editor : Arni Sulistiyowati