KAI Daop 4 Semarang Periksa Titik-Titik Rawan Lintas Jalur Kereta Api demi Jaga Keselamatan

SEMARANG, iNewsSemarang.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang melakukan kegiatan rutin pemeriksaan lintas di berbagai wilayah operasional. Langkah ini dalam upaya berkelanjutan menjaga keselamatan perjalanan kereta api serta memastikan infrastruktur perkeretaapian tetap andal.
Daop 4 Semarang melaksanakan pemeriksaan lintas di wilayah timur pada Rabu (21/5), mencakup petak jalan antara Stasiun Gambringan-Jambon, Stasiun Kradenan, serta petak jalan antara Stasiun Doplang-Randublatung. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Daop 4 Semarang beserta jajaran manajemen, didampingi tim Quality Control (QC), dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) terkait.
Fokus pada Titik Rawan dan Evaluasi Infrastruktur
Pemeriksaan ini secara khusus menyoroti kondisi Daerah Pantauan Khusus (Dapsus), yaitu titik-titik rawan yang memiliki potensi gangguan terhadap keselamatan operasional kereta api. Pemeriksaan diawali dari Kilometer 15 petak jalan Stasiun Gambringan-Jambon Kabupaten Grobogan, di mana terdapat kondisi tanah labil yang dapat memengaruhi stabilitas jalur.
Di lokasi ini, dilakukan diskusi teknis terkait langkah penanganan jangka pendek seperti penambahan ballast dan penguatan fondasi, serta usulan penanganan jangka panjang yang mencakup pengelolaan sistem drainase dan struktur perkuatan lereng.
Rombongan kemudian melanjutkan peninjauan ke Stasiun Kradenan dan kantor UPT Resort Sintelis serta Jalan & Jembatan (JJ) Kradenan. Selain memeriksa kondisi fisik bangunan, jajaran manajemen juga memberikan safety talk kepada para petugas lapangan yang tengah berdinas. Dalam kesempatan tersebut, disampaikan pentingnya disiplin dalam bekerja, kepatuhan terhadap SOP, serta kewaspadaan terhadap kondisi lapangan sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya keselamatan KAI.
Pemeriksaan lintas dilanjutkan ke titik Dapsus di Kilometer 63 petak jalan Stasiun Doplang-Randublatung Kabupaten Blora. Di titik ini, terdapat gejala awal pergeseran tanah yang berpotensi menimbulkan longsor. Untuk itu, dilakukan diskusi langsung mengenai penanganan dengan kemungkinan penggunaan material, penguatan lereng, serta penerapan monitoring visual guna mendeteksi pergerakan tanah secara dini.
Wujud Pengawasan Lapangan dan Respons Cepat
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyatakan bahwa kegiatan pemeriksaan lintas ini merupakan bagian penting dari sistem pengawasan internal sekaligus sarana evaluasi teknis yang menyeluruh terhadap kondisi prasarana dan kesiapan personel.
“Dengan turun langsung ke lapangan, manajemen dapat mengidentifikasi potensi risiko secara lebih akurat, merumuskan langkah penanganan yang cepat dan tepat, serta memberikan arahan langsung kepada petugas di lapangan. Ini semua demi mewujudkan perjalanan kereta api yang aman, andal, dan nyaman bagi masyarakat,” ujar Franoto, Kamis (22/5).
Pemantauan Ketat di 20 Titik Rawan
Di wilayah kerja Daop 4 Semarang, terdapat 20 titik Daerah Pantauan Khusus (Dapsus) yang terus menjadi fokus pemantauan intensif. Titik-titik rawan tersebut meliputi:
• 1 titik rawan longsor di wilayah Blora
• 3 titik rawan tanah labil di wilayah Grobogan dan Blora
• 1 jembatan rawan di wilayah Grobogan
• 15 titik rawan banjir yang tersebar di Tegal, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, dan Grobogan
Untuk mengantisipasi potensi gangguan pada titik-titik tersebut, KAI Daop 4 Semarang menyiagakan petugas selama 24 jam penuh. Para petugas dilengkapi dengan peralatan pantau serta instruksi penanganan cepat jika ditemukan kondisi yang berpotensi mengganggu operasional kereta api.
“Kami mengedepankan prinsip mitigasi risiko. Artinya, tidak hanya merespons saat terjadi gangguan, tapi juga mengantisipasi dan mempersiapkan langkah teknis sebelum potensi gangguan berkembang menjadi masalah nyata,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni