get app
inews
Aa Text
Read Next : BREAKING NEWS: DPR Dukung Fatwa Haram Peternakan Babi di Jepara, Investasi Rp1,5 Triliun Terancam

BREAKING NEWS: MUI Jateng Tetapkan Fatwa Haram untuk Usaha Peternakan Babi

Selasa, 05 Agustus 2025 | 14:42 WIB
header img
Majelis Ulama Indonesia, MUI Jawa Tengah menetapkan fatwa yang menegaskan hukum haram untuk usaha peternakan babi.

SEMARANG, iNewsSemarang.id –  MUI Jawa Tengah menetapkan fatwa yang menegaskan hukum haram untuk usaha peternakan babi. Fatwa bernomor Kep.FW.01/DP-P.XIII/SK/VIII/2025 ini ditandatangani di Semarang pada 1 Agustus 2025.

Fatwa haram Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengan tersebut merupakan respons atas permohonan dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. yang menanyakan hukum pendirian usaha peternakan babi modern di Kabupaten Jepara.

Poin-Poin Penting dalam Fatwa

Melansir laman MUI.or.id disebutkan fatwa ini dibuat setelah MUI Pusat dan MUI Provinsi Jawa Tengah menggelar rapat koordinasi pada 12 Juli 2025. Hasilnya, MUI Jateng ditugaskan untuk melakukan kajian hukum terkait masalah ini.

Dalam fatwa tersebut, dijelaskan secara rinci bahwa:

1. Babi adalah hewan yang haram dan najis, tidak boleh dikonsumsi atau dimanfaatkan dalam bentuk apapun.

2. Usaha peternakan babi, baik secara tradisional maupun modern, memiliki hukum yang sama, yaitu haram.

3. Membuka usaha peternakan babi hukumnya haram.

4. Menjadi pegawai di perusahaan peternakan babi juga haram.

5. Memberikan izin, membantu, mendukung, dan memfasilitasi berdirinya usaha peternakan babi juga dihukumi haram.

MUI Jateng juga memberikan rekomendasi agar pemerintah tidak memberikan izin bagi berdirinya usaha peternakan babi. Selain itu, ormas Islam dan seluruh umat Islam diimbau untuk menolak pendirian usaha tersebut.

Fatwa ini merujuk kepada sejumlah dalil Alquran, Hadist, dan kaidah fikih serta ijma ulama. Berikut dalilnya, antara lain:

1. Firman Allah SWT.:

 إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرْ غَيْرَ بَاعٍ وَلَا عَادِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah. Akan tetapi, barang siapa dalaт keadaan terpaksa memakannya sedang ia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. al-Baqarah [2]: 173).

 حرَمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى الْنُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَمِ ذَلِكُمْ فِسْقُ الْيَوْمَ بَيسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَأَخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَثْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَنِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا فَمَنِ أَضْطَرْ فِي مَحْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِ لاثْمِ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

"Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan diharamkan bagimu yang disembelih untuk berhala, dan diharamkan juga mengundi nasib dengan anak panah (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk mengalahkan agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu sebagai agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. al-Maaidah [5]: 3).

يَسْتَلُونَكَ عَنْ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمَّ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِن نَفْعِهِمَا وَيَسْتَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah : "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah : "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir”" (QS. Al-Baqarah [2]: 219)

 قُل لَا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَى مُحَرَّمًا عَلَى طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَن يَكُونَ مَيْتَةَ أَوْ دَمَا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ فَمَن أَضْطُرْ غَيْرَ بَاعٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

"Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor, atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. al-An'am [6]: 145)

وَيُحِلُ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَنُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَابِثَ

"dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” (QS. al-A'raf [7]: 157).

وَلَتَكُن مِنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمُعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُولَتَبِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung" (QS. Ali Imran [3]: 104).

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ وَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَسِقُونَ

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada

yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orangorangyang fasik" (QS. Ali Imron [3] : 110).

لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَاعِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَواْ وَكَانُوا يَعْتَدُونَ كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَن مُنكَرِ فَعَلُوهُ لَبِسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

"Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam, yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu" (QS. al-Maaidah [5] : 78-19).

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut