get app
inews
Aa Read Next : Kapan Lebaran Idul Adha 2024? Ini Versi Muhammadiyah

Alasan NU dan Muhammadiyah Beda Penetapan Awal Ramadan

Jum'at, 01 April 2022 | 20:30 WIB
header img
Tim pemantau ketinggian hilal. (Foto: MPI).


JAKARTA - iNewsSemarang.id - Dua ormas keagamaan terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah memiliki perbedaan dalam penetapan awal Ramadan. Keduanya memiliki alasan dan dasar penetapan sesuai kriteria masing-masing. 

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menetapkan 1 Ramadan 1443H jatuh pada Minggu 3 April 2022. Sedangkan Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1443H jatuh pada Sabtu 2 April 2022.

Pemerintah sendiri menetapkan 1 Ramadan 1443H jatuh pada Minggu 3 April 2022. "Dengan ini, Pengurus besar Nahdlatul Ulama mengikhbarkan atau memberitahukan bahwa awal bulan ramadan 1443 H jatuh pada hari Ahad, wage tanggal 3 April 2022 Masehi," ujar Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf yang disiarkan secara daring melalui YouTube TVNU, Jumat (1/4/2022).

Berikut alasan perbedaan dalam penetapan 1 Ramadan 1443H antara ormas NU dan Muhammadiyah.

- Nahdlatul Ulama (NU)

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam surat bernomor P250/C.I.34/03/2022 perihal Ikhbar/Pemberitahuan Hasil Rukyatul Hilal bil Fi'li Awal Ramadhan 1443 H menyebutkan bahwa tim Rukyatul Hilal PBNU yang berada di bawah koordinasi Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama telah melakukan rukyatul hilal bil fill di beberapa lokasi yang telah ditentukan pada pada hari Jumat 1 April 2022.

“Berdasarkan laporan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, seluruh lokasi tidak berhasil melihat hilal. Dengan demikian umur bulan Sya'ban 1443 H adalah 30 hari (istikmal),” tulis surat tersebut.

Atas dasar istikmal tersebut dan sesuai dengan pendapat al-Madzahib al-Arba'ah, maka dengan PBNU memberitahukan bahwa awal bulan ramadan 1443 H jatuh pada hari Ahad, wage tanggal 3 April 2022.

Sebelumnya, Lembaga Falakiyah PBNU telah merilis hasil perhitungan (hisab) ketinggian bulan pada akhir Sya'ban 1443 H dalam Surat Instruksi Nomor 012/LF-PBNU/III/2022 yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris LF PBNU KH Sirril Wafa dan H Asmui Mansur.

Pada rilis tersebut dierkirakan awal Ramadan 1443 H bisa jatuh Minggu, 3 April 2022.

Sebab pihaknya memperkirakan jika dengan ketinggian 2 derajat lebih 4 menit dan 3 derajat 4 menit, hilal akan sulit dirukyat. Terlebih umur bulan yang belum mencapai 8 jam.

"Jika hilal tidak terlihat, otomatis bulan Sya'ban akan digenapkan menjadi 30 hari atau dalam bahasa Fiqih disebut istikmal. Dengan begitu, awal Ramadhan 1443 H bisa jatuh bertepatan dengan Ahad, 3 April 2022. Sementara Sabtu, 2 April 2022, masih terhitung tanggal 30 Sya'ban 1443," dikutip dalam laman resmi NU Online.

- Muhammadiyah

Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah memutuskan awal Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada 2 April 2022 telah jauh-jauh hari berdasarkan hisab hakiki kriteria Wujudul Hilal. 

Kriteria awal bulan menggunakan teori ini adalah telah terjadi ijtimak (konjungsi), pada saat terbenam matahari, bulan belum terbenam, dan pada saat terbenamnya matahari piringan atas bulan berada di atas ufuk.

"Ketiga kriteria ini penggunaannya adalah secara kumulatif. Berdasarkan kriteria Wujudul Hilal ini, Pada hari Jumat, 29 Syakban 1443 H bertepatan dengan 1 April 2022 M, ijtimak jelang Ramadan 1443 H terjadi pada pukul 13:27:13 WIB. 

Sementara itu, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta (f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT) = +02° 18’ 12”, artinya hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk," demikian dikutip dari situs resmi Muhammadiyah.or.id.
 

Editor : Moh.Miftahul Arief

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut