Kisah Serka Jadi Nurcahyadi, Prajurit Teladan dari Langit Adi Soemarmo yang Mengabdi 24 Tahun

BOYOLALI, iNewsSemarang.id – Kisah inspiratif datang dari Sersan Kepala (Serka) Jadi Nurcahyadi, Bintara Potensi Dirgantara (Bapotdirga) Lanud Adi Soemarmo.
Di balik gemuruh pesawat dan deru semangat peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), terselip kisah seorang prajurit yang membuktikan arti sejati dari kata setia.
Dialah Serka Jadi Nurcahyadi yang pada momentum bersejarah ini menerima Tanda Kehormatan Kesetiaan XXIV Tahun dari Presiden Republik Indonesia.
Penghargaan itu diberikan dalam Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan yang digelar khidmat di Lapangan Lanud Adi Soemarmo, Minggu (5/10/2025).
Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Kolonel Lek Supriadi, memimpin langsung jalannya prosesi yang menjadi simbol penghargaan tertinggi atas loyalitas dan pengabdian tanpa cela bagi bangsa.
Serka Jadi Nurcahyadi bukan sekadar nama di balik seragam biru kebanggaan TNI Angkatan Udara. Ia adalah sosok yang telah menorehkan perjalanan panjang, penuh disiplin dan dedikasi, sejak menapaki karier militernya pada tahun 2000 sebagai lulusan Dikmaba PK TNI AU ke-39.
Dalam pendidikan militernya, ia bahkan dinobatkan sebagai Prajurit Siswa Terbaik, sebuah awal gemilang yang menjadi cerminan semangat juangnya hingga kini.
Selama 24 tahun masa pengabdiannya, Serka Jadi dikenal rekan-rekannya sebagai prajurit yang rendah hati, pekerja keras, dan tak pernah sekalipun tercatat melakukan pelanggaran disiplin. Baginya, menjadi prajurit bukan sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa.
“Kesetiaan itu bukan hanya pada seragam, tapi pada nilai-nilai yang kita bela kejujuran, tanggung jawab, dan cinta tanah air,” ujarnya singkat dengan mata berbinar setelah menerima penghargaan.
Tanda Kehormatan Kesetiaan XXIV Tahun yang kini melekat di dadanya bukan sekadar simbol logam berkilau. Ia adalah representasi perjalanan panjang penuh pengorbanan, dedikasi, dan integritas yang tidak tergoyahkan oleh waktu.
Bagi Serka Jadi, penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus mengabdi di langit dirgantara Indonesia. Ia berharap generasi muda TNI dapat meneladani nilai kesetiaan dan keteguhan hati dalam setiap langkah pengabdian.
“Setiap prajurit punya medan juangnya masing-masing. Bagi saya, menjaga nama baik kesatuan dan menginspirasi generasi berikutnya adalah bagian dari tugas suci itu,” ungkap dengan senyum tenang.
Dalam suasana upacara yang penuh khidmat di Lanud Adi Soemarmo, kisah Serka Jadi Nurcahyadi menjadi pengingat bahwa kekuatan sebuah bangsa tidak hanya dibangun dari senjata dan strategi, tetapi dari ketulusan dan kesetiaan tanpa batas dari para prajuritnya.
Editor : Ahmad Antoni