get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda Jateng Terapkan Standar Ketat Produksi Makanan Setiap Hari di SPPG Polri

Tim Satgas Pangan Polda Jateng dan Bulog Jawa Tengah Awasi Ketat Harga Beras di Pasaran

Selasa, 21 Oktober 2025 | 15:45 WIB
header img
Satgas Pangan Polda Jateng bersama Bulog mulai bergerak mengawasi harga dan distribusi beras di pasaran. Foto: iNewsSemarang

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Jateng mulai bergerak mengawasi harga dan distribusi beras di pasaran guna mengendalikan harga kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan harga beras, baik jenis medium maupun premium tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan kualitasnya terjaga.

“Salah satu tugas pokok dari Tim Satgas Pangan adalah untuk mengendalikan harga beras di tingkat ritel, produsen maupun distributor. Untuk itu kami melaksanakan pemantauan harga terhadap harga beras yang ada di Jawa Tengah,” jelas Wadir Reskrimsus AKBP Feria Kurniawan di Mako Ditreskrimsus Banyumanik, Kota Semarang, Selasa (21/10).

Menurutnya, Satgas Pangan telah melakukan pengecekan langsung ke sejumlah pasar dan toko retail untuk memastikan harga jual tidak melebihi HET, yakni Rp13.500 per kilogram untuk beras medium dan Rp14.900 untuk beras premium. 

Dalam kegiatan ini Tim Satgas Pangan bersama Bulog Jateng meninjau sebuah pertokoan modern yang ada di Jl. Sukun Raya Kota Semarang. 

Di tempat tersebut, pihaknya memberikan himbauan kepada para pelaku usaha dan menempelkan stiker HET beras medium dan premium. Terhadap pelaku usaha yang melanggar dan tidak mematuhi aturan akan diberi teguran, peringatan hingga sanksi pencabutan izin usaha.

“Sebagai langkah awal kami melakukan upaya edukatif dan preventif. Namun jika setelah diberikan waktu pelaku usaha tidak menurunkan harga, maka akan ada sanksi tegas,” ujarnya.

Harga Beras di 21 Kabupaten/Kota  Jateng di Atas HET
Wadir Reskrimsus mengungkapkan, berdasarkan data sementara terdapat 21 kabupaten/kota di Jateng dengan harga beras di atas HET. 

Dari jumlah tersebut ada empat daerah yang diketahui naik di atas lima persen yaitu Kabupaten Jepara, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, serta Kabupaten Kendal.

“Selain pengawasan harga, kami juga mengantisipasi potensi penimbunan. Satreskrim di masing-masing Polres telah kami arahkan untuk menghimpun informasi dan melakukan langkah-langkah pencegahan,” jelasnya.

Hingga pertengahan Oktober 2025, kata dia, penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Jateng telah mencapai sekira 29 ribu ton. Penyaluran tersebut dilakukan melalui jaringan distribusi Bulog, untuk menjaga ketersediaan dan menekan lonjakan harga.

“Kami berharap, langkah terpadu antara kepolisian, pemerintah daerah dan instansi terkait ini dapat menstabilkan harga beras di pasar serta menjamin masyarakat memperoleh beras dengan harga dan mutu yang sesuai ketentuan,” ujarnya.
 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut