get app
inews
Aa Text
Read Next : Hari Ini Raja PB XIII Menuju Peristirahatan Terakhir di Imogiri, Bertepatan Weton Rebo Legi

Jejak Luhur Sinuhun Paku Buwono XIII, Sosok Raja yang Merawat Ruh Jawa

Senin, 03 November 2025 | 13:38 WIB
header img
Sinuhun PB XIII ketika bersama para penari Bedhaya Ketawang. Foto: Dok iNewsSemarang

Kenalkan Pepatah Jawa ‘Ora Kenal Ora Sayang’

Salah satu pandangan penting Sinuhun PB XIII adalah bahwa pelestarian budaya tidak akan berarti jika tidak dikenal oleh generasi muda. Beliau sering mengingatkan, pepatah Jawa “Ora kenal, ora sayang” bukan hanya ungkapan, melainkan filosofi keberlanjutan kebudayaan.

Di masa kini, ketika teknologi digital menjadi jembatan komunikasi dunia, Sinuhun menilai bahwa pelestarian budaya harus menyesuaikan zaman tanpa kehilangan ruhnya.

“Melalui media digital, budaya Jawa bisa dikenal hingga ke penjuru dunia. Namun yang paling penting, nilai-nilai luhur di dalamnya seperti hormat pada orang tua, tepa selira, dan unggah-ungguh jangan sampai luntur,” tutur Kusuma menirukan pesan Sinuhun.

Nilai-Nilai yang Tak Lekang oleh Waktu

Bagi masyarakat Jawa, seorang raja bukan hanya pemimpin politik atau simbol sejarah, melainkan penjaga keseimbangan spiritual dan moral. Dalam hal ini, Sinuhun PB XIII menempatkan dirinya sebagai Panatagama Khalifatullah pemimpin yang tidak hanya memerintah, tetapi juga menata kehidupan masyarakat berdasarkan nilai-nilai luhur.

Sang Raja sering mengingatkan pentingnya rasa rumangsa, yakni kesadaran diri bahwa manusia hanyalah bagian kecil dari ciptaan Tuhan, yang harus menjaga harmoni antara sesama dan alam semesta.

“Budaya Jawa adalah budaya rasa, dan Sinuhun PB XIII memahami betul, tanpa rasa, budaya hanya tinggal bentuk,” jelasnya.

Nilai-nilai seperti andhap asor, sabar, dan nrimo ing pandum menjadi dasar dari kepemimpinannya. Ia tak suka gemerlap, lebih memilih kesederhanaan dan ketenangan sebagai wujud kebesaran sejati.

Cahaya yang Menyala di Tengah Zaman
Di tengah arus modernitas yang sering kali membawa jarak antara generasi muda dan akar budaya, kehadiran Sinuhun PB XIII ibarat pelita di malam yang sunyi. Ia tidak menentang kemajuan, melainkan mengarahkan agar kemajuan berjalan seiring dengan keluhuran.

Langkahnya untuk menjalin sinergi dengan pemerintah kota, pelestari budaya, dan komunitas seniman menjadi bukti nyata bahwa Keraton masih memiliki peran strategis dalam membentuk identitas bangsa.

FBM menilai, peran tersebut harus diteruskan oleh siapa pun yang kelak menduduki singgasana Surakarta.

“Kemajuan dan kemunduran kerajaan sangat ditentukan oleh sejauh mana pemimpinnya menghormati sejarah dan meneladani kebijaksanaan para leluhur,” ujar Kusuma.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut