get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda Jateng Terapkan Standar Ketat Produksi Makanan Setiap Hari di SPPG Polri

16 Korban Tewas Kecelakaan Bus di Semarang Teridentifikasi, Mayoritas Cedera Kepala dan Patah Tulang

Selasa, 23 Desember 2025 | 05:46 WIB
header img
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, didampingi Kabiddokkes Kombes Pol drg. Agustinus M.H.T., dan Kepala Tim Forensik RS Kariadi, dr. Uva, konferensi pers di Posko Ante Mortem Kamar Jenazah RSUP dr. Kariadi Semarang, Selasa (22/12/2025) sore. Foto: Istimewa

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jateng telah menyelesaikan proses identifikasi terhadap seluruh korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut bus PO Cahaya Trans di simpang susun Exit Tol Krapyak Semarang. 

Proses identifikasi ini berlangsung cepat berkat bantuan alat yang dimiliki Tim Inafis Polrestabes Semarang, sehingga kepastian identitas korban dapat segera diinformasikan kepada keluarga.

Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang dipimpin Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, didampingi Kabiddokkes Kombes Pol drg. Agustinus M.H.T., dan Kepala Tim Forensik RS Kariadi, dr. Uva, di Posko Ante Mortem Kamar Jenazah RSUP dr. Kariadi Semarang, Selasa (22/12/2025) sore.

Kabiddokkes Polda Jateng menjelaskan bahwa sebagai wujud keseriusan mengungkap identitas para korban, tim gabungan dari Tim DVI Polda Jateng, Tim Forensi RSUD Kariadi dan Tim Inafis Polrestabes Semarang telah bekerja tanpa henti sejak pukul 04.00 WIB pagi. 

Meski tim sempat menghadapi kendala minimnya data ante mortem karena baru enam pihak keluarga yang melapor, kehadiran teknologi canggih yang dimiliki Tim Inafis menjadi kunci pemecah kebuntuan.

Kabiddokkes mengungkap bahwa hampir seluruh korban berhasil diidentifikasi secara akurat melalui pemindaian sidik jari menggunakan alat khusus bernama Mobile Automated Multi - Biometric Identification System (MAMBIS) yang dioperasikan oleh Tim Inafis Polrestabes Semarang. 

Perangkat genggam (handheld) ini mampu mengakses basis data kependudukan secara real-time. Hanya dengan satu pindaian sidik jari, alat ini langsung menampilkan informasi nama lengkap, alamat, hingga foto korban sesuai data kependudukan.

"Proses pemeriksaan selesai pukul 12.00 WIB, dilanjutkan tahap rekonsiliasi selama satu jam. Hasilnya, 16 korban tewas telah teridentifikasi semuanya. Mayoritas, yakni 10 orang, murni melalui sidik jari alat MAMBIS, sementara lainnya dikombinasikan dengan data gigi, ciri fisik, dan properti," jelas Agustinus.

Dari hasil rekonsiliasi data, berikut adalah identitas para korban yang telah teridentifikasi secara lengkap 

- RSUP dr. Kariadi (15 Jenazah) :
1. Sadimin (57), Wedi, Klaten (Sidik jari)
2. Srihono (53), Juwiring, Klaten (Sidik jari)
3. Listiana (44), Trucuk, Klaten (Sidik jari)
4. Sugimo (62), Banyudono, Boyolali (Sidik jari dan gigi)
5. Haryadin (43), Pasar Rebo, Jakarta Timur (Sidik jari dan ciri fisik)
6. Mutia Citra (19), Cangkringan, Yogyakarta (Sidik jari)
7. Saguh (62), Parung, Bogor (Sidik jari)

8. Wahyu Eko (26), Gladaksari, Boyolali (Sidik jari)
9. Erna Peni (53), Rancabungur, Bogor (Sidik jari)
10. Yanto (47), Trucuk, Klaten (Sidik jari dan properti/kartu identitas)
11. Aris Munandar (36), Banyudono, Boyolali (Sidik jari dan ciri fisik)
12. Noviani (31), Kemang, Bogor (Sidik jari)
13. Dwi Rahayu (47), Ciputat, Banten (Sidik jari)
14. Anih (56), Parung, Bogor (Sidik jari)
15. Ngatiyem (48), Mojosongo, Boyolali (Sidik jari dan ciri fisik)

- RS Tugu (1 Jenazah) :
16. Endah (48), Cangkringan, Sleman (Sidik jari dan tanda fisik)

Kepala Tim Forensik RS Kariadi, dr. Uva, menyebutkan bahwa mayoritas korban mengalami cedera kepala berat dan patah tulang leher serta dada. Pihak rumah sakit berkomitmen melakukan pemulasaraan secara maksimal. 

"Kondisi jenazah kami perbaiki dan kami sucikan agar dalam kondisi bersih dan baik saat diterima keluarga. Saat ini, empat jenazah sudah dijemput dan diantar pulang dengan fasilitasi dari Pemprov dan Polda Jateng," ujarnya.

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Jateng menyampaikan perkembangan penyelidikan. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan sopir bus cadangan yang bertugas saat kejadian dinyatakan negatif narkoba maupun obat-obatan terlarang. Namun, proses hukum tetap berjalan.

"Unit Laka Satlantas Polrestabes Semarang saat ini masih melakukan olah TKP mendalam dengan melibatkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jateng. Kami akan segera menyampaikan hasil penyelidikan menyeluruh ini dalam waktu dekat," katanya.
 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut