MOSKOW, iNewsSemarang.id - Konflik Palestina dengan Israel kembali terjadi sejak Jumat pekan lalu. Dampak konflik yang tersebut, setidaknya 150 orang warga Palestina mengalami luka akibat terkena peluru karet, gas air mata, granat kejut, dan pukulan pasukan Israel.
Bentrokan kemudian menyebar ke Tepi Barat, serta serangan roket yang dilancarkan faksi Hamas di Jalur Gaza ke wilayah Israel.
Ketegangan sebenarnya sudah meningkat di seluruh wilayah Palestina sejak awal April di tengah kampanye penangkapan di Tepi Barat oleh pasukan Israel.
Buntut dari bentrokan itu, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas membahasnya bersama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Senin (18/4/2022). Kedua pemimpin membahas ketegangan antara warga Palestina dengan pasukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Dalam pembicaraan atas permintaan Abbas itu, Putin diberi tahu bahwa penyerbuan ke Masjid Al Aqsa tak hanya dilakukan pasukan keamanan Israel melainkan kelompok ekstremis Yahudi. Serangan tersebut berlangsung setiap hari dengan pengawalan polisi.
Kremlin mengungkap, kedua pemimpin menyampaikan harapan bahwa situasi di Yerusalem Timur dan Tepi Barat tidak berubah menjadi konfrontasi skala besar.
"Pentingnya memulai kembali dialog langsung antara Palestina dan Israel, khususnya di bawah naungan Kuartet mediator internasional menjadi penekanan," bunyi pernyataan, dikutip dari Anadolu.
Kuartet mediator perdamaian Timur Tengah dibentuk di Madrid, Spanyol, pada 2002, terdiri atas PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia.
Editor : Agus Riyadi