JAKARTA, iNewsSemarang.id - Koalisi Semut Merah yang dibangun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) banyak ditolak oleh berbagai pihak. Kabar ini diakui oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid. Bahkan dia juga mengaku banyak pihak yang meminta agar PKB tidak berkoalisi dengan PKS.
Menurut Jazilul, kolaborasi PKB dan PKS dinamakan Koalisi Semut Merah karena kedua partai merupakan partai-partai kecil, namun diharapkan bisa memberikan dampak positif pada masyarakat.
"Sebenarnya gini, PKB itu basisnya nasionalis-Islam, PKS Islam-nasionalis kan gitu-gitu saja. Sama saja enggak ada bedanya. Saya bilang semut karena kecil-kecil yang kumpul, tapi memberikan harapan kepada masyarakat, satu politik identitas hilang, tidak boleh gontok-gontokan," kata Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta dikutip Selasa (14/6/2022).
Jazilul mengakui di PKB banyak yang memberikan masukan agar PKB tidak berkoalisi dengan PKS. Namun, dia menegaskan dalam politik ini PKB ingin mencari teman, bukan musuh.
"Kami sendiri terus terang di PKB, banyak juga yang memberikan masukan ke saya, mbok ya jangan dengan PKS. Ya itu sebagai masukan kami terima, tapi politik ini kan tidak boleh, kita tahu, politik itu mencari teman bukan mencari musuh," ucapnya.
Untuk itu, Wakil Ketua MPR ini menegaskan tidak ada alasan PKB untuk menolak PKS yang mengajak berteman.
"Buat PKB selama ini politik itu cari teman. Kalau PKS mau berteman kenapa kita tolak," tutur Jazilul.
Dia berharap Partai Nasdem dan Partai Demokrat dapat melengkapi Koalisi Semut Merah. Menurut Jazilul jika kedua partai tersebut masuk maka akan lebih bagus bagi koalisi tersebut. Pihaknya juga terus melakukan pendekatan ke semua partai yang memiliki keyakinan untuk menang.
"Dari tokoh-tokoh atau nama yang muncul sampai hari ini belum ada yang meyakinkan untuk menang. Nah kalau ada, saya yakin cepat tuh kumpulnya. Misalkan begitu si A begitu meyakinkan secara survei atau apapun prestasi dan lain lain bisa menang itu gampang. Tapi hari ini tidak ada. Makanya PKB ikut menampilkan tokoh Gus Muhaimin (Iskandar)," tutur Jazilul.
Editor : Agus Riyadi