Miqdad meminta badan-badan internasional untuk membantu otoritas mencari dan mengidentifikasi senjata-senjata Israel yang gagal meledak. Selain itu otoritas di Gaza juga membutuhkan peralatan pendukung.
Apalagi saat itu Israel sempat memblokir masuknya bantuan peralatan pelindung yang digunakan oleh tim penjinak bom.
“Ini membuat pekerjaan kami jadi lebih berat,” tuturnya, saat itu.
Perang Israel dan Hamas meletus sejak 10 Mei dan berakhir setelah 11 hari setelah dimediasi Mesir. Kedua pihak sepakat untuk gencatan senjata.
Selama pertempura 11 hari, sedikitnya 280 warga Gaza tewas, termasuk perempuan dan anak-anak. Sementara di pihak Israel korban tewas mencapai 12 orang.
Badan kemanusiaan PBB mengungkap, perang itu menghancurkan dan merusak hampir 450 bangunan di Gaza. Di dalamnya termasuk enam rumah sakit dan sembilan pusat kesehatan.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait