SEMARANG, iNewsSemarang.id - Rasa cinta tanah air harus ditanamkan sejak dini pada anak-anak saat mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Tujuannya agar anak-anak memiliki kecintaan pada negara dan bangsa serta memiliki sikap untuk membela dan melindungi tanah air, rela berkorban demi bangsa, mencintai adat, budaya, serta lingkungan.
Karena pentingnya persoalan cinta tanah air pada anak tersebut, maka DPRD Kota Semarang bekerjasama dengan salah satu stasiun TV swasta di Semarang menggelar acara dialog interaktif berjudul 'Membangun Pendidikan Mental Anak Didik yang Cinta Tanah Air', Kamis (30/6/2022).
Acara dialog tersebut menghadirkan tiga narasumber yakni Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Mualim, Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan kota Semarang Erwan Rachmat, dan Pemerhati Perkembangan Anak Dhany Widijanti.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Mualim meminta kepada anak didik untuk menciptakan karakter mencintai tanah airnya. Cinta tanah air dalam hal budaya, adat dan juga produk-produk hasil karya anak bangsa.
"Karena kalau hal ini sampai hilang, bahkan bisa dilihat di kurikulum-kurikulum yang penting kan ngejarnya nilai. kemudian bagaimana bisa diterima di sekolah negeri, tapi kan ngga pernah dipikirkan bagaimana mencintai Indonesia mencintai tanah airnya," jelasnya.
Wakil Ketua Dewan yang juga Politisi Partai Gerindra itu menyoroti kebijakan Pemerintah mengenai PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Lebih lanjut Ia menyarankan agar Pemerintah mengevaluasi kebijakan tersebut agar PPDB berdasarkan kualitas dan mutu dari sang anak bukan lantas menonjolkan sistem zonasi.
"Harapannya agar Pemerintah bisa mengkaji lagi kaitannya dengan kurikulumnya, dengan mutunya, cara merekrut anak siswa didiknya. Ini semua harus dievaluasi demi kemajuan Kota Semarang," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan kota Semarang Erwan Rachmat mengatakan untuk membangun mental anak, pihak sekolah wajib menciptakan ekosistem pendidikan yang mengarah pada penguatan karakter. Sehingga muncul kurikulum merdeka,merdek yang dibutuhkan bagi peserta didik.
"Sehingga mampu akan membuka logika anak, akan membantu memperdalam estetika anak dan etika anak. Karena tiga hal ini yang sangat dibutuhkan di kemudian hari," terangnya.
Sementara itu, menurut Pemerhati Perkembangan Anak Dhany Widijanti mengatakan anak-anak sekarang yang masuk kategori generasi Z lebih senang pembelajaran yang menekankan pada praktik ketimbang teori. Sehingga sebagai seorang guru harus mengenal karakteristik anak-anak didiknya tersebut.
"Karakter anak sekarang cenderung tidak bisa dikasih teori tapi senang dipraktikkan. Jadi mengenalkan mempraktikkan lebih efektif ketimbang memberikan teori," jelasnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait