SEMARANG. iNewsSemarang.id - Sebuah ceramah inspiratif dan mengandung makna dari KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) yang mengakui keilmuan Tuan Guru Bajang (TGB HM Zainul Majdi) menarik untuk kita simak.
Baik Gus Baha atau Tuan Guru Bajang keduanya memiliki banyak kesamaan. Sama-sama santri, hafal Qur'an dan ahli Tafsir Qur'an. Keduanya juga sama-sama Alim, punya wawasan keislaman yang mumpuni, tausiyahnya selalu menyejukkan.
Dalam satu kajiannya di kanal Youtube, Gus Baha mengapresiasi keilmuan Tuan Guru Bajang sebagai ahli tafsir. Keduanya juga sering duduk bersama mengisi kajian dan diundang dalam berbagai acara Islami.
Seperti baru-baru ini, Gus Baha dan Tuan Guru Bajang hadir pada acara Ngaji Tafsir Al-Qur'an Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dalam rangka menyemarakkan Milad UII 79 Senin (20/6/2022) lalu.
Untuk diketahui, Gus Baha merupakan salah satu murid ulama besar Kyai Maimun Zubair. Beliau juga putra seorang ulama pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur'an LP3IA, Kiyai Nursalim Al-Hafizh Narukan, Kragan, Rembang.
Sementara Tuan Guru Bajang adalah ulama yang merupakan cucu Pahlawan Nasional TGKH Zainuddin Abdul Majid. Pernah menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat. Beliau menyelesaikan pendidikannya S1 sampai S3 di Universitas Al-Azhar Kairo.
Berikut ceramah Gus Baha yang mengakui keilmuan Tuan Guru Bajang seperti diunggah Channel Youtube Islamic Booster 2020 lalu. "Di Bali itu Islam banyak, di sana juga banyak Waliyullah.
Saya punya santri di Bali bisa baca Kitab Fathul Mu'in. Dia kalau cerita kepada saya sambil nangis. Gus, orang Islam di NTB itu lewat Bali. Lalu Islam di NTB itu sukses.
Di NTB itu ada Nahdlatul Wathan yang dipimpin Tengku Zainuddin sekarang cucunya menjadi Gubernur NTB. Itu gubernurnya ahli tafsir. Kita kalau rapat membahas tafsir, dia sering ikut.
Seperti di Pondok Sidogiri, pondok paling besar di Jawa Timur beliau pernah diundang bertepatan saat itu menjabat gubernur NTB. Dia datang tidak dalam kapasitas gubernur, tapi dengan kapasitas ahli tafsir.
Ya keren, bicaranya fasih, masternya ilmu tafsir. Mencalonkan jadi gubernur ya langsung menang. Di NTB, Islam berkembang sukses. Di Bali 'mohon maaf' Islam sudah minoritas, padahal Islam di NTB itu berkembang lewat Bali. Tapi ya sudah itu sudah kehendak Allah. Orang Bali yang ingin mempertahankan eksistensi Islam juga banyak. Di Bali banyak masjid dan banyak pondok bahkan banyak yang bisa baca Fathul Mu'in.
Demikian cerita Gus Baha yang mengakui keilmuan Tuan Guru Bajang. Kedua ulama ini sangat masyhur di kalangan penuntut ilmu dan banyak yang mengambil ilmu kepada mereka.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait