Wahabi Arab Saudi di Persimpangan Jalan: Jadi Moderat atau Tutup Sejarah

Mohammad Nuruzzaman
Ilustrasi gerakan wahabisme di Arab Saudi. Foto Ist

Jika benar demikian, maka Wahabisme Arab Saudi sebetulnya sedang terdesak oleh berbagai perubahan. Datanglah ke Mina! Sekitar setengah kilometer dari jamarat aqabah (tempat melempar jumrah aqabah), Anda akan menemukan masjid kecil tak beratap yang disebut Masjid Baiah Aqabah. Ini adalah lokasi ketika orang-orang Madinah berbaiat kepada Nabi Muhammad SAW dan memintanya untuk hijrah ke Madinah di tahun kesepuluh kenabian.

Situs ini terawat dengan baik. Bahkan di depannya ada board bertuliskan keterangan resmi tentang riwayat sejarah masjid ini. Pada saat musim haji, ada seorang kurator yang ditugaskan Kementerian Kebudayaan untuk melayani pengujung yang datang ke masjid ini. Dari kurator resmi inilah saya mendapatkan konfirmasi bahwa Pepustakaan Makkatul Mukarramah memang tempat kelahiran Baginda Rasul.

Terlepas dari adanya sumber yang menolak Perpustakaan Makkatul Mukarramah sebagai lokasi kelahiran Nabi, juga seberapa jauh keahlian si kurator dalam memahami sejarah perpustakaan tersebut, saya langsung mempertanyakan spanduk dan video tron di perpustakaan yang justru memberi informasi sebaliknya. Dengan senyum ramah dan agak sedikit “malu-malu”, dia menjelaskan bahwa itu sekadar untuk mencegah orang-orang agar tidak melakukan ritual di tempat kelahiran Nabi.

Mendapatkan penjelasan seperti ini dari petugas resmi pemerintah, saya shock. Selalu ada orang-orang yang melakukan ritual berlebihan di setiap tempat yang dianggap suci, bahkan di depan Kakbah sekalipun. Sekalipun begitu, melenyapkan jejak sebuah situs sejarah penting tetap patut disayangkan.

Umat Islam telah mengambil pelajaran dari umat Nasrani yang menuhankan Nabi Isa. Apa yang mungkin akan dilakukan umat Islam terhadap sang Junjungan Rasul Muhammad? Sebagian besar mereka akan bershalawat. Terjauh, mereka akan meminta syafaat kepada Nabi, yang itu sekalipun ikhtilaf pada beberapa ulama, namun tidak akan menjerumuskan umat Islam pada menuhankan Nabi Muhammad SAW.

Sejauh pengalaman saya berkunjung ke beberapa situs penting yang masih terpelihara, saya tidak menemukan praktik syirik seperti yang begitu ditakutkan oleh kalangan Wahabi. Para pengunjung Masjid Baiah Aqabah, atau Masjid Ku’ di Thaif (lokasi di mana Rasulullah dilempari batu penduduk Thaif), atau Masjid Istiqbal Madinah (lokasi Nabi berpidato saat datang pertama kali hijrah ke Madinah), atau Majid al-Mustarah (tempat istirahat Nabi sepulang dari Perang Uhud), tidak ada orang yang melakukan ritual berlebihan.

Editor : Sulhanudin Attar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network