Narasumber Santri Yaman, Peserta Webinar Moderasi Beragama Membludak

Moh. Miftahul Arief
Webinar Moderasi Beragama. Foto: ist

SEMARANG. iNewsSemarang.id - Ratusan partisipan dari Surabaya, Undip, UNNES, IAIN Kudus, UIN Jakarta, Poltekkes, Ponpes An-Najah Denanyar Jombang hadir dalam webinar moderasi beragama yang diadakan oleh tim KKN Mandiri Misi Khusus Kelompok 4 UIN Walisongo Semarang, dengan narasumber santri dari Yaman, Fawwaz Mikhael Muhammad, belum lama ini.

Dalam webinar bertajuk “Implementasi Moderasi Beragama di Era Society 5.0” tersebut, Dihyandhani Fawwaz Mikhael Muhammad menyebut bahwa moderasi yak lepas dari beberapa persaudaraan.

 “Terjadinya moderasi tidak lepas dari adanya ukhuwah (persaudaraan), diantaranya ukhuwah ma’hadiyah, ukhuwwah madrosiyyah, ukhuwah nahdliyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyah, Dimanapun kita berada, kita bisa membentuk ukhuwah itu sendiri,” jelas pria yang akrab dipanggil Gus Diaz itu.

Gus Diaz juga menyampaikan bahwa dalam moderasi beragama memiliki beberapa hambatan, salah satunya yaitu permasalahan orang terlalu mendewakan handphone.

Salah satu Gawagis di Lasem itu menyampaikan bahwa dasar moderasi beragama bahwa manusia diperintahkan untuk memiliki rasa kasih sayang, toleran, dan saling menjaga antar tetangga dan umat beragama.

Hal tersebut sesuai dengan Hadis Riwayat Ahmad :

لا يدخل الجنة من لا يأمن جاره بوائقه

“Tidak masuk surga orang yang tetangganya merasa tidak aman dari keburukan perilakunya.” 

Sementara itu, ketua panitia webinar Habib Khoirul Umam menyatakan bahwa webinar ini diselenggarakan dengan harapan agar masyarakat lebih mengenal apa yang dimaksud moderasi beragama.

“Mereka dapat menambah wawasan juga memahami agama secara utuh dan moderat sehingga tercipta masyarakat yang damai, rukun, tentram, dan aman,” ujarnya.

Habib menambahkan moderasi beragama di Era Society 5.0 itu penting untuk menyikapi paham radikal.

“Moderasi beragama di Era Society 5.0 sangatlah penting guna menyikapi beberapa paham radikalisme yang merajalela baik di media sosial maupun dunia nyata karena memiliki pengaruh kuat dalam merusak ideologi,” tambahnya.

Selain itu, moderasi beragama juga berpengaruh pada keseimbangan dan kerukunan antar umat beragama.

*Serial berita KKN UIN Walisongo ini merupakan kerjasama iNewsSemarang.id dengan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Walisongo Semarang.

Editor : Miftahul Arief

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network