Waspada Kekeringan, BMKG Sebut 75,51 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau

Binti Mufarida
BMKG himbau masyarakat waspada terhadap potensi bencana Kekeringan karena sejumlah wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Sejumlah 75,51 persen dari jumlah Zona Musim (ZOM) di Indonesia pada pertengahan Agustus ini telah mengalami musim kemarau. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi terjadinya bencana alam kekeringan.

Dilangsir dari keterangan resminya, BMKG menyebutkan jika sebanyak 8 daerah di Indonesia sudah tidak lagi turun hujan lebih dari 2 bulan. Ini pertanda dari datangnya musim kemarau sehingga masyarakat dihimbau untuk waspada akan dampak dari kirang hujan tersebut. 

“Sekitar 75,51 persen dari jumlah ZOM (Zona Musim) yang ada di Indonesia mengalami musim kemarau dan 8 daerah tidak mengalami hujan lebih dari 2 bulan. Waspada dampak kurang hujan,” tulis BMKG, Sabtu (20/8/2022).

BMKG menyebutkan wilayah-wilayah yang tengah mengalami musim kemarau meliputi Aceh, Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat, sebagian Jambi, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Banten dan DKI Jakarta.

Lalu, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan Papua.

Selain itu, data BMKG juga menyebutkan daerah-daerah yang sudah lama tidak mengalami hujan hingga masuk kategori panjang ekstrem yaitu ada di NTT yakni Rambangaru - Sumba Timur (144 hari), Busalangga - Rote Ndao (87 hari), Mapoli-Oepoi - Kota Kupang (68 hari), Sulamu - Kupang (65 hari), Daleko - Sabu Raijua (62 hari). 

Kemudian, di NTB yakni Woha - Bima (74 hari), Perigi - Lombok Timur (68 hari), Labuhan Badas - Sumbawa (62 hari).

BMKG juga menghimbau agar masyarakat hemat dan bijak menggunakan air sebagai upaya preventif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari terjadinya bencana alam kekeringan. 

“Hemat dan gunakan air secara bijak, agar dampak kekeringan akibat kemarau dapat kita hadapi bersama," pungkas BMKG.

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network