KENDAL, iNewsSemarang.id - Impian pedagang eks Pasar Weleri yang menempati pasar relokasi di Terminal Bahurekso untuk pindah ke Terminal Colt Kuning sebentar lagi akan terwujud. Hal ini seiring disetujuinya rencana pemindahan pedagang oleh Bupati Kendal Dico M Ganinduto.
"Alhamdulillah, doa para pedagang eks Pasar Weleri 1 yang terbakar terkabul. Semoga di tempat yang baru nanti omset kami kembali meningkat," kata Ponirah, salah seorang pedagang dengan girangnya, Senin (19/9/2022).
Ponirah mengungkapkan, sejak menempati pasar relokasi, semua omset pedagang turun drastis. Kebijakan pemindahan pedagang diakuinya sebagai kabar yang sangat menggembirakan semua pedagang eks Pasar Weleri.
Kegembiraan para pedagang salah satunya disampaikan Suyanto kepada Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kendal, Ferinando Rad Bonay. Suyanto mengaku sangat berterimakasih dan mengungkapkan rasa syukur dengan rencana pemindahan ini kepada Ferinando saat mengecek proses pembongkaran lapak di pasar relokasi.
Kata Suyanto, selama sembilan bulan berjualan di Pasar Relokasi Terminal Bahurekso, pembelinya sepi. Sehingga pendapatannya berkurang.
"Kami berterima kasih sekali kepada Pemerintah Kabupaten Kendal, yang sudah mendengarkan keluhan kami, yang ingin pindah dari sini. Kalau dulu di Pasar Weleri, omset saya bagus tiap hari. Sekarang di pasar relokasi ini turun drastis bahkan kadang merugi," ungkapnya.
Sementara itu, Ferinando mengatakan, pemindahan dilakukan, karena pasar relokasi kini hanya tinggal 300-an pedagang yang berjualan.
"Ini adalah kebijakan dari bapak bupati. Kenapa menyetujui permintaan pedagang untuk pindah. Karena mengingat kondisi pasar relokasi yang hanya tinggal 300-an saja. Kalau dulu saat relokasi dibangun, ada 1.800-an pedagang ditambah kaki lima yang jika dijumlah total sebanyak 2.000 pedagang terdampak terbakarnya Pasar Weleri," terang Ferinando.
Dijelaskan, nantinya di terminal colt Weleri akan dibangun 25 brak, yang masing-masing brak berisi 12 lapak atau kios ukuran 2 x 2 meter.
Sementara, untuk biaya pemindahan sekitar Rp 200 juta, dengan menggunakan alokasi anggaran yang ada di Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kendal.
"Ya anggarannya kita gunakan yang ada di UPTD Pasar, yang bisa digunakan sewaktu-waktu diperlukan atau insidentil," jelasnya.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait