Tak Akui Keanggotaan Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Sebut G20 jadi G19

Rahman Asmardika
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Instagram/@Zelenskiy_official.

Namun kesepakatan itu berakhir pada 19 November. Zelensky mengatakan kesepakatan itu harus diperpanjang tanpa batas waktu, "tidak peduli kapan perang berakhir".

"Hak atas pangan adalah hak fundamental setiap orang di dunia," katanya, mengusulkan untuk memperluas kesepakatan ke pelabuhan lain di wilayah Mykolaiv.

Rusia mengatakan pada Sabtu (12/11/2022) bahwa belum ada kesepakatan untuk memperpanjang kesepakatan.

Sebagai imbalan karena mengizinkan Ukraina mengirimkan makanan, mereka bersikeras agar sanksi Barat dicabut sehingga Rusia dapat mengekspor makanan dan pupuknya sendiri ke pasar dunia tanpa hambatan.

Zelensky juga menuduh Rusia mencoba "mengubah hawa dingin menjadi senjata melawan jutaan orang" dengan membom infrastruktur energi utama Ukraina saat musim dingin mendekat.

Dia meminta bantuan militer tambahan dari sekutu Ukraina, dan pembatasan harga ekspor energi Rusia sedemikian rupa sehingga Rusia tidak dapat mengambil keuntungan dari mereka.

"Jika Rusia mencoba menghilangkan Ukraina, Eropa, dan semua konsumen energi di dunia dari prediktabilitas dan stabilitas harga, jawabannya harus berupa pembatasan paksa harga ekspor untuk Rusia. Itu adil. Jika Anda mengambil sesuatu, dunia berhak mengambilnya dari Anda," katanya.

Rusia telah menutup pipa gas Nord Stream 1 ke Eropa, sementara pembukaan pipa kedua telah dihentikan oleh Barat.

Sementara itu Lavrov memberikan konferensi pers kepada media Rusia, di mana dia menyalahkan Ukraina karena menghambat penyelesaian dengan Rusia.

Dia menuduh Ukraina "dengan tegas menolak negosiasi dan mengedepankan kondisi yang jelas tidak realistis".

Ketika ditanya tentang apakah dia telah mendapatkan dukungan dari negara mana pun di KTT G20, dia mengatakan "tidak seorang pun kecuali Barat dan satelit terdekatnya yang bergabung dengan sanksi anti-Rusia".

Perang Ukraina membayangi hari pertama KTT para pemimpin G20, yang ditampilkan sebagai tema dalam beberapa pertemuan.

Editor : Maulana Salman

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network