Buka Jalan untuk Pelaku UMK, Hendi Akan Bekukan Produk Impor yang Diklaim PDN

Dimas Yuli
Kepala LKPP RI, Hendrar Prihadi saat rapat koordinasi pemakaian pemanfaatan katalog elektronik Pemprov Jawa Tengah di Kota Tegal. (Foto: Ist)

TEGAL, iNewsSemarang.id - Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI, Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi menegaskan pihaknya lebih menitikberatkan prinsip terpercaya dan pro PDN (produk dalam negeri) dalam pengembangan sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah di Indonesia. 

Penegasan tersebut disampaikan Hendi saat rapat koordinasi pemakaian pemanfaatan katalog elektronik Pemprov Jawa Tengah di Kota Tegal, Jumat (25/11/2022). Hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan sistem pengadaan pro PDN yang terpercaya, lembaganya dengan tegas akan melakukan pembekuan dan penurunan tayang produk pada sistem katalog yang tidak sesuai. 

"Hari ini kami melakukan pengecekan pada lebih dari 2,2 juta produk yang ada di sistem katalog. Jika ada yang produk impor yang diklaim produk dalam negeri, atau harganya tidak wajar, akan segera dibekukan, bahkan turun tayang," tegas Kepala LKPP Hendrar Prihadi.

Untuk itu sejalan dengan komitmen tersebut, Hendi pun menuturkan jika upaya LKPP tersebut juga dapat lebih membuka jalan bagi produk dalam negeri, terkhusus pelaku usaha mikro kecil untuk berpartisipasi dalam proses pengadaan pemerintah. 

"Lebih lanjut saya mendorong agar dalam perencanaan anggaran, pemerintah daerah bisa melakukan penyusunan berdasar pada produk yang di e-katalog, lalu dilakukan dengan metode mini kompetisi," kata Hendi.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Sistem Katalog, Yulianto Prihhandoyo yang hadir mendampingi Hendi meminta agar pemerintah daerah bisa meningkatkan jumlah pelaku usaha mikro kecil sebagai penyedia, untuk dapat menjalankan metode mini kompetisi. 

"Bapak Kepala LKPP (Hendi) memiliki concern yang tinggi untuk produk dalam negeri usaha mikro kecil bisa tumbuh melalui katalog, maka itu ketika jumlah pelaku usaha lokal bisa ditingkatkan, ada mini kompetisi karena banyak penyedia," ujar Yuli.

Terkait hal tersebut, Kasie Pengkajian dan Standarisasi Pengadaan Barang/Jasa Biro APBJ Pemprov Jawa Tengah, Prastisto Nugroho, menyebutkan jika di Jawa Tengah sendiri saat ini telah ada aplikasi APIK LAKONI yang sejalan dengan fokua LKPP. 

"Apik Lakoni merupakan aplikasi berbasis web untuk memfasilitasi UMKM agat bisa masuk e-katalog lokal. Mas Hendi sebagai kepala LKPP juga ikut meluncurkan program ini," pungkasnya.

Lebih lanjut, melalui aplikasi APIK LAKONI, Prastisto menerangkan jika Biro APBJ Pemprov Jawa Tengah mencoba memberikan kemudahan dan layanan konsultasi bagi para pelaku UMKM. 

"Untuk layanan konsultasinya sendiri telah dibagi dalam 7 bahasan seputar katalog elektronik lokal Jawa Tengah dan informasi produk dalam negeri," ujarnya.

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network