Ekonom CELIOS: Banyak PHK, Indonesia Sudah Kena Imbas Resesi Global 2023

Michelle Natalia
Indonesia disebut sudah tekena dampak resesi global 2023. (Foto: iNews.id)

JAKARTA, iNewsSemarang.id –Ekonom sekaligus Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira mengatakan Indonesia saat ini sudah terkena imbas dari resesi global 2023, dengan maraknya PHK pada industri digital dan industri tekstil pakaian jadi.

Selain itu, akibat dampak dari resesi global juga berakibat pada reflasi atau ekonomi tumbuh negatif dibarengi inflasi yang tinggi juga menjadi ancaman di tahun depan. Diprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan di kisaran 4,5 %.

“Sejauh ini dampak dari ancaman resesi global sudah terasa di Indonesia," ujar Bhima, kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (27/11/2022).

Menurut Bhima, dampak dari resesi global ini sudah terlihat pada sebagian sektor, khususnya tekstil pakaian jadi, alas kaki, hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di sektor digital.

Dia juga menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 masih akan positif, hanya saja tidak setinggi kisaran 5,0-5,3 persen seperti di tahun ini.

"Tahun depan kalaupun tumbuh positif proyeksinya di bawah 4,5 persen year-on-year (yoy). Fase pertumbuhan lebih lambat akan menjadi new normal dalam beberapa tahun mendatang," kata dia

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam level kisaran 5,0-5,3 persen menurut perkiraan beberapa lembaga internasional.

"IMF memperkirakan 5,3 persen, sedangkan Bank Dunia 5,1 persen, sementara ADB di 5,4 persen, Bloomberg Consensus di 5,2 persen, dan OECD di November menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini di 5,3 persen," tuturnya.

Sri Mulyani mengatakan, OECD merevisi ke bawah pertumbuhan Indonesia tahun depan, menjadi 4,7 persen, sementara IMF, ADB, Bloomberg Consensus di 5,0 persen dan Bank Dunia 5,1 persen.

"Tentu ini adalah suatu proyeksi yang berdasarkan kemungkinan terjadinya dinamika global yang akan berimbas ke ekonomi kita, dan tentu bagaimana resiliensi atau daya tahan dari faktor-faktor perekonomian dalam negeri kita seperti konsumsi, investasi, maupun dari sisi government spending," ucapnya. (mg arif)

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network