KENDAL, iNewsSemarang.id – Sejarah telah mencatat kontribusi pemuda dari masa ke masa. Dari sejak pra kemerdekaan hingga pasca reformasi, kelompok muda senantiasa memainkan peran strategis dalam mengawal perubahan sesuai tantangan zaman.
Ketua DPRD Kendal Muhammad Makmun mengatakan setiap zaman memiliki tantangan yang berbeda. Dia mencontohkan, jika pada zamannya menjadi aktivis mahasiswa mendapatkan publikasi di media cetak menjadi ukuran kesuksesan kegiatan, namun saat ini siapapun bisa menyampaikan informasi melalui media sosial.
“Dulu telepon seluler yang cuma bisa mengirim pesan teks dan gambar sudah sangat luar biasa. Saat ini melalui media sosial, setiap orang bisa membagikan informasi hanya melalui genggaman. Bahkan anak-anak kita hari ini yang momong Mbah Google, tontotannya Youtube,” terang Makmun saat menjadi narasumber dalam sarasehan kepemudaan yang digelar PAC Ansor Kecamatan Kaliwungu belum lama ini.
Dalam diskusi yang mengangkat tema “aktualisasi nilai-nilai pergerakan bagi generasi milenial”, ketua dewan yang juga pernah menjabat sebagai Ketua PAC Ansor Kecamatan Kangkung itu menegaskan bahwa perkembangan teknologi informasi menuntut kaum muda pergerakan untuk senantiasa mengupdate dan mengupgrade pengetahuannya.
“Literasi digital karenanya mutlak diperlukan agar kader Ansor tetap bisa mengambil peran di era disrupsi informasi, yang mana berita dan propaganda sudah tumpang tindih. Kader Ansor perlu menjadi sumber informasi untuk menyebarkan Islam ala Aswaja yang telah diajarkan para sesepuh NU,” terangnya.
Meskipun demikian, politisi PKB itu meminta agar kader Ansor tetap mempertahankan tradisi dan amaliah yang telah diajarkan oleh para pendahulu. Hanya saja, agar nilai-nilai yang disampaikan tetap aktual, menurutnya perlu pengemasan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Menurutnya yang tak kalah penting adalah pemetaan kader di pos-pos strategis. Ada yang konsen di politik, pendidikan, keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Semua lini perlu diisi agar bisa memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas, tegasnya.
“Dalam momen pemilihan pejabat publik, sering kali kita terlalu mudah memberikan stempel Ansor kepada orang yang tidak paham apa itu Ansor. Makanya, perkuat kaderisasi, berdayakan kader dan janga terlalu murah menjual jas Ansor hanya karena hasrat politik sesaat,” tegasnya.
Selain Ketua DPRD Kendal, sarasehan kepemudaan juga menghadirkan narasumber dari pengurus wilayah Ansor Jawa Tengah. Senada dengan yang disampaikan Makmun, Muhammad Hanif selaku Ketua Rijalul Ansor PW Ansor Jawa Tengah, meminta para kader Ansor di Kendal untuk senantiasa memperkuat nilai-nilai tradisi ahlussunah wal jamaah.
Abdul Hamid, Wakil Ketua PW Ansor Jawa Tengah yang konsen pada hubungan eksternal, meminta pengurus Ansor untuk bisa berkolaborasi dengan organisasi kepemudaan lainnya. Tak cukup itu, pengurus Ansor juga didorong untuk bisa membangun komunikasi dengan stakeholder terkait di masing-masing wilayah kepengurusaannya.
Diberitakan, sarasehan kepemudaan digelar dalam rangka pelantikan pengurus PAC Ansor Kecamatan Kaliwungu di Gedung MWC NU Kaliwungu, dihadiri pengurus dan kader Ansor di setiap ranting di wilaya setempat. Diskusi yang dipandu oleh Misbahul Munir, Ketua PC Ansor Kendal, berlangsung interaktif dan bahkan melewati alokasi waktu yang dijadwalkan.
“Semoga apa yang disampaikan para narasumber bisa menambah ghiroh kita untuk berkhidmat di organisasi. Sebagai kaum pergerakan, pantang bagi kader Ansor untuk diam berpangku tangan. Apapun posisi kita di masyarakat, ambil peran, jangan takut untuk salah,” tutup Gus Mibah mengakhiri diskusi.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait
