Jamaah Rumah Muallaf Kota Semarang Berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati

Moh. Miftahul Arief
Rombongan ziarah jamaah Rumah Muallaf Kota Semarang saat berfoto bersama di komplek pemakaman Sunan Gunung Jati di Cirebon. (Foto: SM/Slamet Daryono)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Jamaah Rumah Muallaf Kota Semarang melakukan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Cirebon dan Habib Ahmad Bin Abdullah bin Tholib Al Athas di Pekalongan. Selain itu, para muallaf juga diajak bersilatruahmi ke cicit dari Habib Achmad yaitu Habib Abdullah Baqir Al Aththos Pekalongan.

Ketua Rumah Muallaf Kota Semarang H Nur Fuad, menjelaskan, perjalanan ziarah dilaksanakan untuk memberikan pelajaran sejarah perjuangan para wali dalam menyebarkan Islam di Nusantara dengan kedamaian.

"Para wali itu adalah guru yang menurunkan ilmu keislaman kepada kita. Sehingga dari kegiatan ini diharapkan para mualaf akan makin mantap dan kuat iman serta Islamnya," kata dia.

Sebab, lanjut Fuad, hal itu perlu disampaikan bahwa kaum muslimin di Indonesia, bisa mengetahui tentang Islam berkat jasa para wali.

"Kita bagaimana mereka bisa tahu soal akar Islam itu berkembang di Nusantara dilalui dengan penuh kedamaian oleh para wali dan guru-guru kita,” kata dia.

Oleh karena itu, selain berzirah kepada auliya yang telah wafat, menurut Fuad, para muallah juga diajak berkunjung ke Habib Baqir yang merupakan cicit dari Habib Ahmad Pekalongan.

“Saudara kita mualah kita kenalkan dengan orang-orang yang punya pengaruh, pelaku sejarah, dan berjasa besar terhadap perkembangan Islam,"

"Harapannya bisa membesarkan hati para mualaf dan mendapatkan ajaran bahwa sejarah Indonesia dilakukan dan oleh orang besar,” katanya.

Di samping itu, menurut dia, selama perjalanan di dalam bis, para pembimbing memberikan pelajaran tentang keimanan dan keislaman.

Di sisi lain, mereka juga memberikan kisah sejarah perjuangan dan silsilah para wali.

“Kita berikan pengetahuan tentang jalur nasab silsilah para wali yang merupakan keturunan orang shalih dan sanad keilmuan sampai kepada Rasulullah,” katanya.

Hal itu menurut Fuad penting disampaikan kepada mualaf, agar jangan sampai salah dalam memilih guru dan mengambil ilmu keislaman dari sumber yang tidak jelas sanadnya.

“Di Rumah Muallaf Kota Semarang, program pengajaran kita konsep secara terstruktur yang diampu oleh para ahli agama yang berkopenten dan dipercaya sanad keilmuannya,” katanya.

Menurut dia, Rumah Muallaf Kota Semarang merupakan sinergitas layanan umat antara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Semarang.

“Di sini para mualaf belajar mengenai baca tulis huruf hijaiyah, tahfiz Al Qur’an, dan ada kajian keislaman,” tandasnya.

Turut hadir mendampingi jamaah, Ketua Rumah Muallaf Kota Semarang H Nur Fuad, Wakil Ketua I Baznas Kota Semarang H Labib Abdullah, Pengurus Muallaf Center Jateng H Baidhowi, dan sejumlah pengurus.

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network