SUKOHARJO, iNewsSemarang.id – Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Kota Bandung, AS (23) menghuni kamar kos di Desa Siwal, Baki, Kabupaten Sukoharjo. Di sana, AS tinggal bersama istrinya . Pada saat bom meledak di Polsek Astana Anyar, istri pelaku berada di Sukoharjo.
Salah satu tetangga AS di Sukoharjo, Endang mengatakan, dirinya sempat melihat istri AS sempat menangis di depan kamar kos-nya. Saat ditanya, Endang hanya diperlihatkan foto melalui layar handphone, adanya pria yang terbaring bersimbah darah.
"Dilihatin fotonya mas AS, saya teriak astagfirullahaladzim ya Allah, semoga mas AS selamat ya mbak. Terus itu dia bilang sudah tidak ada, saya teriak innalillahiwainnailaihirojiun," ujarnya.
Selang tak lama, lalu ada orang datang menggunakan mobil, lalu istri AS ditanyai. Endang tak mengetahui pasti penyebab AS meninggal, dia mengira jika AS mengalami kecelakaan lalu lintas.
Endang menjelaskan, AS dan istri sudah menempati kos-nya sekitar 1,5 tahun terakhir. Pasangan suami-istri (pasutri) itu dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup.
"Kenalannya sebagai pasutri baru. Duda dapat janda katanya. Sama-sama punya gawan anak satu, jadi anaknya dua. Yang satu katanya dipondokkan, tapi saya tidak tau mondok di mana," katanya, Rabu (7/12/2022).
Dia mengungkapkan bahwa pertama kali datang, AS dikenal sebagai tukang parkir. Kemudian memiliki keinginan berjualan kue pukis. "Karena modalnya tidak cukup. Dia kemudian sering bolak-balik keluar kota," kata Endang.
Endang pun tidak mengetahui banyak informasi soal keluarga AS. Aktivitasnya di luar rumah pun juga tidak diketahui oleh tetangga lain, karena memang AS dan keluarganya tertutup.
"Orang tertutup, tidak pernah srawung. Kalau istrinya masih mau ngeluruhi, kalau suaminya kalau tidak diluruhi dulu, ya diam," ujarnya.(mg arif)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait