SEMARANG,iNewsSemarang.id- Seorang pemilik akun Facebook Sotobetawi curhat di MIK Semarang, akun komunitas di Kota Semarang yang sangat populer. Pemilik akun tersebut merasa kecewa dengan layanan nasabah Bank Permata Syariah cabang Pemuda Semarang.
Pemilik akun tersebut bermaksud mencairkan tabungan haji bapaknya, yang membatalkan haji karena sakit keras dan tidak bisa bepergian. Ayahnya adalah nasabah bank tersebut. Empat jam lebih di kantor Bank Permata, ternyata tanpa hasil dengan berbagai alasan dari customer service pihak bank. Pemilik akun itu sangat kecewa.
Berikut kronologi seperti yang ditulis di laman Facebook.
Hari ini sekitar jam 10.30 ke bank Permata cabang Pemuda
Yaitu untuk mengambil tabungan haji milik bapak saya. Karena bapak saya sakit dan tidak dapat bepergian, maka mengutus saya untuk mengambilkan tabungan haji karena hajinya dibatalkan karena sakit keras. Sedianya dana akan digunakan untuk berobat bapak saya.
awal mulanya saya kroscek dulu ke Kemenag Kendal, apakah tabungan haji sudah cair. Ternyata sudah, dan bisa diambil di cabang Bank Permata terdekat.
Tadinya ingin saya ambil di cabang Kendal, tapi kata Bank Permata cabang kendal (atas nama Azizah) bilang bahwa dana di cabang Kendal tidak ada stoknya (agak merasa aneh karena bank kok tidak ada stoknya).
Info dari Kemenag langsung saja diambil ke Cabang Semarang karena pasti ada stok daa. Masuk akal, karena kantornya lebih besar.
Setelah datang ke bank Permata cabang Pemuda, data atas nama bapak saya yaitu Bapak Sukiman saya serahkan, lalu diperiksa. Sesuai lazimnya data yang dibutuhkan adalah buku tabungan, KTP asli bapak saya, dan surat kuasa. Saya lihat petugaagak grusa-grusu cara bicaranya. Petugas yang menangani bernama Angga bagian front office atau customer service.
Kemudian Angga masuk ke ruang dalam berdiskusi dengan timnya. Menyusuh saya nunggu cukup lama.
Akhirnya petugas lain (cewek) keluar menemui saya dan mengatakan, katanya butuh akta kelahiran, difotokan tidak apa-apa. Saya nego tidak bisa, karena rumah kosong tidak ada orang.
Bapak saya di rumah sakit dan harus segera diobati. Jadi saya minta prosesnya dipercepat (karena saya disuruh nunggu sudah satu jam lebih).
Kemudian dari atasannya lagi bernama Evan menelpon, bahwa tetap dibutuhkan akta kelahiran saya untuk dapat mencairkan dana bapak saya. Akhirnya saya menunggu orang rumah memfotokan akta kelahiran. Kira-kira saya menunggu satu jam lagi. sampai akhirnya akta kelahiran ditunjukkan ke saya dan saya tunjukkan petugasnya.
Lalu akta kelahiran ditunjukkan ke atasannya lagi dan mereka diskusi di ruang dalam.
Kira-kira 30 menit kemudian mereka keluar lagi. Saya sudah nunggu proses hampir 3 jam, hanya untuk mengambil tabungan sendiri (milik bapak saya). Saya kira akan dicairkan.
Ternyata petugas bernama Angga malah membawa penjelasan di luar logika. Katanya nomor hp bapak saya udah ganti, dan nomornya ditulis di sebuah kertas. Dan untuk mencairkannya, bapak saya harus mengubah nomor hapenya. Debat pun dimulai.
Lalu saya cek nomor bapak saya yang dituliskan di kertas oleh Angga, yang katanya nomor lama bapak saya, yang harus diupdate.
Ternyata nomor hapenya adalah karangan dia sendiri, dengan nomor 081225047572 (diam-diam saya catat di HP). Karena saya sebagai anak hapal nomor HP dan nomor di atas asing bagi saya. sehingga saya debat. “Itu bukan nomor hp bapak saya, hp bapak saya gak pernah ganti nomor,” kata pemilik akun Soto Betawi tersebut
Ketika kertas notes berisi nomor hp mau saya minta dan saya mau lihat jelas nomor hp, Angga malah merobek nomor hp tadi. Dan saya hafal nomor hp bapak saya, 085227048181. Seketika Angga diem gak bisa ngomong lalu menghindar.
Lalu Evan (mungkin atasannya) telepon dan meralat syaratnya, butuh foto bapak saya apakah benar-benar sakit?. Saya disuruh nunggu lagi. Tidak lama lagi sekitar jam 14.30 WIB, saya dikabari katanya harus ngurus pencairan tabungan hajinya di cabang Pekalongan.
Padahal dibukunya jelas-jelas tertulis cabang Pemuda dengan kode cabang 589.Alamatnya juga Rukan Pemuda. Dodol!. Bagaimana mungkin jam 14.30 dari Semarang suruh ke Pekalongan. Nyampe sana pasti Magrib.
Sesama Bank Permata, tidak bisa memproses pencairan dana. SESAMA BANK Permata, APA TIDAK bisa mempermudah pengambilan uang nasabahnya. Sementara uangnya dibutuhkan untuk biaya rumah sakit.
Karena kecewa yang tidak sesuai dengan semboyan di pin “serce the care”
Akhirnya saya langsung keluar dan pulang. Alhamdulillah proses pengambilan uang sendiri 4 jam tanpa hasil. Terima kasih mas Angga atas pelayanannya yang “serve the care”.
Apakah bank sebesar Bank Permata Syariah Cabang Pemuda juga tidak punya stok dana? sehingga tabungan kami tidak bisa dicairkan.
Demikian keluhan saya, terhadap Bank Pemata Syariah Cabang Pemuda semoga jadi koreksi dan segera bersihkan staf-staf yang berbohong.
Postingan tersebut mendapat respons dari ribuan warganet, anggota MIK Semar. Empat jam sejak diunggah, sudah dikomentari 7.797 netizen dan 334 kali dibagikan.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait