KENDAL, iNewsSemarang.id - Wynne Frederica atau Chacha Feredica istri Bupati Kendal yang juga seorang artis mengaku sangat mendukung digelarnya lomba fashion batik kontemporer yang digelar SMK Perwari Kendal di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Senin (19/12/2022).
Menurut artis yang biasa disapa Chacha ini, ajang fashion batik dapat dijadikan sebagai tempat untuk belajar dan berekspresi serta berkreativitas bagi para pelajar di Kendal. Dengan ajang seperti ini, dia juga mengaku teringat masa kecilnya saat mengikuti ajang Abang None.
"Ini wadah yang positif. Mereka sedang berproses dan saya teringat jaman dulu waktu masih SD pernah ikut Abang None," kata Chacha.
"Saya tidak juara, tapi dengan mengikuti itu saya jadi berproses dan bisa seperti sekarang ini," imbuhnya.
Dengan wadah ini dirinya akan selalu mendukung para pelajar di Kendal untuk berproses dan tak akan mengomentari tentang hasilnya akan seperti apa. Karena, menurut dirinya yang paling penting untuk dihargai dalam berekspresi dan berkreatifitas adalah proses di dalamnya.
Sebagai Ibunya warga Kendal, Chacha juga mengaku bahwa dirinya ingin sekali menularkan semua ilmu yang dimiliki kepada warga Kendal. Hal ini disinggungnya, setelah di acara tersebut diselipi sebuah presentasi dari seorang pelajar tentang cara membuat kue gulung.
Dalam memaparkannya, pelajar tersebut dinilai sudah tampil baik, namun masih kurang percaya diri, karena tatapan matanya dalam memaparkan materi belum berani menatap para tamu undangan yang hadir.
"Inilah mereka yang perlu kita dukung karena masih dalam tahap berproses," ujarnya.
Kepala SMK Perwari Kendal, Heni Widiastuti mengatakan, lomba fashion batik yang digelar ini dikuti 14 SMP dan Mts serta 5 SMK di Kendal.
Lomba sengaja digelar usai para siswi mengikuti Penilaian Akhir Semester (PAS) dalam memeriahkan hari jadi Perwari yang ke-77.
"Kegiatan positif gelar karya untuk penguatan profil pelajar Pancasila kami mulai pada 14-17 Desember lalu dengan berbagai kegiatan. Ada pentas seni dan Bazar. Dan hari ini adalah puncaknya," katanya.
Dalam kegiatan yang berlangsung, pihaknya sengaja melibatkan sekolah lain untuk bersama dan berkolaborasi dalam lomba fashion batik kontemporer. Hal ini dilakukan sesuai dengan visi misi istri Bupati Kendal yang menjabat Ketua TP PKK dalam menggeliatkan batik Kendal dan memberdayakan para pembatik Kendal.
"Di sini juga secara otomatis kita menanamkan rasa nasionalisme kepada pelajar agar lebih mencintai budaya dan sekaligus nguri-uri budaya," terang dia.
Dia menegaskan, upaya menanamkan cinta budaya harus ditanamkan sejak dini. Begitu juga dengan kemandirian para pelajar. Hal ini penting dilakukan agar ke depan para pelajar bisa hidup berkelanjutan dan memiliki jiwa gotong royong.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait