Awalnya wisata keraton tersebut ditutup hampir lima tahun lantaran adanya konflik internal yang memanas antara kubu Paku Buwono XIII dan Lembaga Dewan Adat.
Kebijakan untuk membuka wisata Keraton Solo tersebut diinisiasi oleh Lembaga Dewan Adat. Karena bersamaan dengan libur Natal dan Tahun Baru, banyak melihat wisatawan yang kecele tidak bisa berkunjung ke keraton di museum.
Mengacu kepada ketentuan yang ada, LDA yang mengelola seluruh aset milik Keraton Kasunanan Surakarta.
“Dengan dibukanya keraton semua bisa mengetahui apakah dikelola dengan baik atau tidak,” kata Wakil Ketua LDA KP Eddy S Wirabhumi. Dia berharap ke depannya keraton bisa bersatu padu melestarikan warisan leluhur. (mg arif)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait