JAKARTA, iNewsSemarang.id - International Space Station (ISS) siap meluncurkan Surya Satellite-1 (SS-1), satelit nano pertama asal Indonesia pada Jumat, (6/1/2023).
Bekerja sama dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI), SS-1 tercipta atas kreativitas para engineer muda dari Surya University, yaitu Hery Steven Mindarno, Setra Yoman Prahyang, M. Zulfa Dhiyaulfaq, Suhandinata, Afiq Herdika Sulistya, Roberto Gunawan, dan Correy Ananta Adhilaksma sejak Maret 2016.
Menanggapi hal tersebut, Robertus Heru Triharjanto, Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan dukungannya.
“BRIN mendukung adanya peluncuran SS-1 sebab akan menjadi motivasi terhadap perkembangan teknologi satelit di Indonesia,” ungkap Heru dalam wawancara, Kamis (5/1/2023).
Disisi lain, SS-1 akan beroperasi pada ketinggian 400-420km di atas permukaan Bumi dan difungsikan sebagai Automatic Package Radio System untuk kebutuhan Radio Amatir (ORARI), komunikasi serta deteksi kebencanaan.
Dengan adanya perkembangan teknologi satelit tersebut, Heru juga menyatakan jika BRIN bersedia memberi fasilitas.
“BRIN akan selalu siap mendukung pengembangan satelit yang dikembangkan oleh universitas maupun startup Indonesia dengan keahlian yang telah dimiliki, dalam skema dukungan riset, serta fasilitas pengujian dan integrasi satelit,”tambahnya.
Sementara itu, SS-1 merupakan satelit berukuran 10 x 10 x 11.35 cm dengan berat hingga 1,3 kg yang peluncuran dan pelepasannys ke orbit tak lepas dari peran United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). (Mg/Erika)
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait