JAKARTA, iNewsSemarang.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti permasalah limbah di beberapa pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
Dalam rangka menjadikan pelabuhan yang ramah lingkungan atau green port, Luhut meminta kepada Pelindo agar segera mengatasi permasalahan limbah di pelabuhan tersebut.
Menanggapi permintaan Luhut, Pelindo bergerak cepat dengan membentuk tim bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) guna membenahi permasalahan limbah di pelabuhan Pelindo.
"Hari ini kami sudah komunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup terkait dengan proper. Hari ini Kementerian Lingkungan Hidup akan bersama-sama dengan Direksi Pelindo akan membentuk tim," ungkap Sekretaris Perusahaan Pelindo, Ali Mulyono, saat ditemui di Kementerian BUMN, Rabu (11/1/2023).
Ali menyebutkan akan segera membentuk tim khusus tersebut dengan melakukan beberapa rapat sebelumnya.
"Rapat akan dilakukan minggu depan dan kementerian sendiri yang akan memimpin rapat, beserta para Dirjen," ucap dia.
Diketahui, sebagian proper pelabuhan Pelindo memang sudah berada di level hijau, namun di beberapa proper pelabuhan Pelindo yang lain masih berstatus merah.
Selain menjadi respon dari permintaan Luhut pembentukan tim khusus ini sekaligus mengimplementasikan dan memperbaiki status proper lingkungan hidup di pelabuhan Pelindo yang masih berstatus merah.
Adapun sudah 10 pelabuhan terbaik di Indonesia yang telah bersertifikat green port. Pelabuhan terbaik tersebut dinilai oleh Holding BUMN Jasa Survei IDSurvey melalui PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dan PT Sucofindo.
Direktur Utama IDSurvey Arisudono menjelaskan, assessment Green Port pelabuhan memenuhi peraturan Internasional seperti PIANC, GPAS. Bahkan, mengikuti peraturan terkait kepelabuhan, lingkungan, dan energi yang didukung oleh personil yang telah tersertifikasi.
Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 besar negara dengan performa pelabuhan terbaik. Penilaian berdasarkan median waktu tunggu kapal container mencapai 24,9 jam. Posisi Indonesia pun di atas negara maju lainnya seperti Italia, Perancis, Yunani, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, Australia, dan Kanada. (Mg/Gojali)
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait