JAKARTA, iNewsSemarang.id - Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasir Rafie yang sempat dikabarkan hilang rupanya mengubah rute penerbangan ke Amerika Serikat (AS) untuk berobat. Ahmad pun meminta maaf kepada berbagai pihak atas kegaduhan yang terjadi.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Rektor UII Fathul Wahid. Menurutnya, Ahmad mengirim balasan email kepada kampus dengan memberitahu terkait penyebab perubahan rute ke Amerika.
"UII telah mencermati alasan kondisi kesehatan Ahmad yang menjadi penyebab pengalihan rute penerbangan ke Amerika Serikat dan disampaikan melalui penjelasan Ahmad di dalam balasan email," ujar Fathul dalam keterangannya, Jumat (24/2/2023).
Fathul menambahkan, Ahmad juga turut meminta maaf kepada masyarakat. Sebab, dengan tidak adanya komunikasi tersebut, membuat masyarakat Indonesia heboh.
"Pesan yang diterima UII dari Ahmad juga termasuk permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari Ahmad kepada Rektor dan seluruh sivitas akademika UII atas kegaduhan yang muncul di publik terkait permasalahan ini," tuturnya.
"UII mendoakan semoga Ahmad lekas mendapatkan kembali kesehatan yang prima. UII akan memberi pendampingan dan dukungan layanan kesehatan bagi Ahmad, apabila diperlukan," katanya.
Ahmad Munasir diketahui masuk AS pertama kali pada 13 Februari setelah dilaporkan hilang usai mengikuti kegiatan di Oslo, Norwegia.
Melansir data situs web UII, Ahmad Munasir merupakan dosen teknologi informatika. Dia menjabat sebagai asisten profesor dan sekretaris departemen informatika kampus tersebut.
Pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 3 Maret 1986 itu menyelesaikan S1 di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Gelar master atau S2 diselesaikan di Monash University, Australia, dengan gelar Master of Information Technology (MIT).
Dia kemudian menyelesaikan program doktor (S3) di Stony Brook University – The State University of New York, AS, dengan gelar Philosophy Doctor (Ph.D). Minat penelitiannya di bidang teknologi informasi, m-learning, m-commerce, mobile security, dan media sosial.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait