KENDAL, iNewsSemarang.id - Angka bencana kebakaran di Kabupaten Kendal yang masih terbilang tinggi disikapi Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpolkar) Kendal dengan mendirikan Posko Pemadam Kebakaran (Damkar) baru di wilayah Kecamatan Ringinarum.
Berdirinya Posko Damkar ini menambah jumlah Posko Damkar di Kabupaten Kendal yang sebelumnya berjumlah 5 posko kini menjadi 6 posko. Posko-posko ini ada di Kendal Kota, Kaliwungu, Weleri, Ringinarum, Boja dan Sukorejo.
Launching Posko Damkar Ringinarum ini dilakukan Satpolkar Kendal usai apel upacara HUT Satpol dan Damkar di Alon-alon Kendal, Senin (6/3/2023).
Kasie Pengendalian Kebakaran Satpolkar Kendal, Ria Listiana mengatakan, penambahan Posko Damkar baru dilakukan pihaknya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami ingin meningkatkan pelayanan, karena selama ini jika ada kebakaran di wilayah Ringinarum, kita sering terlambat. Begitu kita sampai di lokasi ternyata semuanya sudah habis terbakar," kata Ria Listiana.
Keterlambatan Damkar untuk memadamkan kebakaran, lanjutnya, disebabkan oleh sejumlah kendala yang dihadapi. Salah satunya yakni adanya jalur kereta api double track pada akses menuju ke Ringinarum.
"Beberapa kali kami menemukan kendala terhalang adanya kereta api yang lewat. Sehingga armada harus berhenti. Dan begitu sampai ke lokasi semuanya sudah habis terbakar," ungkapnya.
Setelah didirikannya posko yang baru dan berada di kompleks perkantoran Kecamatan Ringinarum, jika ada musibah kebakaran, tentunya pihaknya bisa lebih cepat untuk memberikan respons untuk memadamkan api.
Dia juga membeberkan, angka bencana kebakaran yang terjadi di Kabupaten Kendal mulai tahun 2019 mengalami tren penurunan yang signifikan.
"Tahun 2019 di Kabupaten Kendal ada 224 bencana kebakaran. Tahun 2020 turun jadi 117 bencana kebakaran. Tahun 2021 turun menjadi 99 dan tahun 2022 kemarin juga turun signifikan di angka 62 bencana kebakaran," jelasnya.
Menurut dia, meski angka bencana kebakaran dari tahun ke tahun senantiasa mengalami penurunan, namun angka 62 dinilai masih angka yang tinggi.
"Kita berharap bencana itu tidak terjadi. Tapi jika terjadi, kita sudah siap untuk membantu masyarakat," pungkasnya.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait