5 Daftar Kasus Dukun Pengganda Uang di Indonesia, Nomor 2 Dijuluki Serial Killer dari Bekasi

Tim Okezone
Daftar dukun penganda uang. Foto: istimewa

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Dukun Mbah Slamet Tohari sedang ramai jadi sorotan akibat kasus pembunuhan. Pria yang biasa disapa Mbah Slamet atau Dukun Tohari itu menghabisi nyawa 12 orang yang sebelumnya ditipu dengan modus penggandaan uang.

Kasus ini terkuat berkat laporan seorang anak korban setelah orangtuanya menghilang usai bertemu Dukun Tohari. Pengungkapkan kasus oleh Polres Banjarnegara berujung pada penemuan belasan jasad korban yang telah dikubur oleh pelaku.

Selain kasus Slamet Tohari, ini daftar dukun pengganda uang yang heboh di Indonesia:

1. Dimas Kanjeng

Dimas Kanjeng Taat Pribadi terjerat dua kasus hukum yakni pembunuhan yang menimpa dua pengikutnya, Abdul Ghani dan Ismail Hidayah yang dibunuh karena dinilai bakal membongkar praktek penipuan yang dijalankannya, serta kasus penipuan berkedok penggandaan uang. Pada dua kasus tersebut, dia divonis dengan 21 tahun penjara.

Kasus Dimas Kanjeng begitu viral pada tahun 2016. Sejumlah video Dimas Kanjeng beraksi seolah-olah bisa menggandakan uang viral kala itu. Dia juga memiliki banyak pengikut di padepokannya di Probolinggo, Jawa Timur.

Namun, aksi Dimas Kanjeng berakhir setelah aksi penipuannya terkuak. Dia juga ternyata jadi otak pembunuhan terhadap dua pengikutnya. Aksi pembunuhan dilakukan agar modus penipuan tidak terbongkar.

2. Aki Wowon

Kasus yang tak kalah heboh terkait dukun modus pengganda uang terjadi pada awal 2023. Wowon dan komplotannya Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin total membunuh 9 orang. Kasus serial killer itu terhubung dalam satu benang merah yakni penipuan penggandaan uang.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, korban yang dibunuh pertama kalinya diketahui merupakan istri siri Wowon bernama Halimah.

Aksi Wowon dkk berlanjut di tahun 2021 silam. Menurutnya, empat orang menjadi korban pembunuhan serial killer Wowon tersebut. Kasus pembunuhan terakhir terjadi di Bekasi.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan para pelaku melakukan tindak penipuan dengan memperdaya para tenaga kerja wanita (TKW) tersebut dengan modus Multi Level Marketing (MLM).

Para tersangka diduga memiliki aliran dana senilai Rp1 miliar dari hasil aksi penipuannya tersebut. Menurutnya dana tersebut didapat para tersangka dari belasan TKW yang menjadi korban penipuannya.

3. Dukun SYD

Pada 2020, seorang warga Mlati Sleman, SYD (52) diamankan petugas Reskrim Polsek Mlati karena melakukan penipuan berberkedok penggandaan uang. Pelaku ditangkap setelah korban melapor polisi dengan kerugian mencapai ratusan juta.

Pelaku ditangkap setelah menipu korban Harim Bhava (52). Pelaku memperdayai korban mampu melakukan penggandaan uang dengan menggunakan ritual.

Awalnya korban memperdayai korban dengan dalih bisa memasukkan batu akik ke dalam telur. Tidak hanya itu, korban juga meyakinkan korban memiliki jimat berupa rantai babi dan batara kalang yang bisa menghilang. Korban juga membakar dupa atau candu sampai asapnya memenuhi ruangan dan menggerakkan kendi.

4. Abah Yanto di Gresik

Kasus tak kalah heboh terjadi di Gresik awal 2023. Seorang pria dikenal Abah Yanto mengaku bisa menggandakan uang. Caranya cukup mencengangkan, yakni dengan ritual darah sebagai sesajen.

Saat penangkapan pelaku, polisi menemukan 34 kantong darah berlogo PMI dalam kulkas rumah pelaku. Polisi juga mendapati uang mainan di rumah pelaku.

Kasus ini terungkap setelah seorang korbannya melapor ke polisi.

Itulah deret daftar duunpengganda uang di Indonesia.

5. Padepokan Satrio Bayu

Pada tahun 2016 atau tahun saat ramainya kasus Dimas Kanjeng, publik juga dikejutkan dengan kasus Pimpinan Padepokan Satrio Bayu Aji, AH yang membunuh Shendy Eko dan Ahmad Sanusi. Keduanya adalah korban penipuan modus penggandaan emas batangan.

Padepokan yang berada di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok itu menjanjikan penggandaan emas batangan, ilmu pelet dan lain sebagainya kepada para pengikutnya.

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network