JAKARTA, iNewsSemarang.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi mengumumkan Komjen Pol Purn Mohammad Iriawan masuk ke dalam partainya saat jumpa pers di kediamannya, Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (27/4/2023). Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini akan mengisi jabatan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Mantan Ketua Umum PSSI ini mengisi jabatan yang ditinggalkan Sandiaga Uno karena mengundurkan diri dan dikabarkan akan bergabung PPP.
"Resmi tadi kita terima sebagai anggota Partai Gerindra, dan tadi kita lantik Pak Mochammad Iriawan sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina, mengisi lowongan yang ada yaitu ada beberapa lowongan, ada yang meninggal dan ada yang pindah partai. Mungkin saudara paham yang barusan pindah partai," kata Prabowo saat jumpa pers di kediamannya, Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (27/4/2023).
Dengan masuknya para wajah baru dari lintas latar belakang profesi dan generasi itu menyiratkan bahwa partai besutan Prabowo Subianto ini siap bertarung pada Pilpres 2024, melawan parpol lain yang telah resmi mengusung Capres.
Lantas, siapakah Mochamad Iriawan atau yang akrab dipanggil Iwan Bule? Berikut profil Iwan Bule Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule merupakan seorang purnawirawan perwira tinggi Polri dengan karier yang cemerlang. Pria yang lahir 31 Maret 1962 itu telah berhasil menduduki sejumlah jabatan strategis di Polri. Nama alumnus Akademi Kepolisian 1984 ini mula-mula menanjak ketika menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Iwan Bule berhasil membongkar kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, pada 2008. Kasus ini sangat menyita perhatian publik karena menyeret mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Saat itu Iwan Bule berpangkat Kombes.
Lepas dari berbagai kontroversi yang mengiringi, termasuk dugaan rekayasa kasus, nama Iriawan kembali mencorong saat turut menjemput Gayus Tambunan, pegawai pajak berharta miliaran rupiah. Gayus merupakan tersangka terkait praktik mafia hukum dalam perkara korupsi dan pencucian uang senilai Rp28 miliar.
Penjemputan Gayus di Singapura melibatkan Iwan Bule yang saat itu telah berpangkat Brigjen dan menjabat Wakil Direktur I Keamanan Transnasional Bareskrim Polri.
Banyak makan asam garam di dunia reserse, Iwan Bule lantas dipercaya menjabat tongkat komando teritorial. Pria kelahiran Tanah Abang, Jakarta, ini dipercaya menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat (2012), Kapolda Jabar (2013), dan Kapolda Metro Jaya (2017).
Awal tahun 2018, nama Iwan Bule diusulkan Mabes Polri ke Kemendagri untuk menjadi Pj Gubernur Jabar. Mabes Polri juga menyodorkan nama Kadiv Propam Polri Irjen Pol Martuani Sormin sebagai Pj Gubernur Sumatera Utara.
Namun rencana Kemendagri menunjuk dua perwira tinggi (pati) Polri itu menuai kritik keras dari masyarakat. Penunjukan itu dianggap dapat memengaruhi netralitas di pilkada. Terutama Iriawan. Namanya jadi sorotan karena pernah menjadi Kapolda Jabar. Sementara salah satu calon gubernur Jabar saat ini merupakan mantan petinggi Polri, yakni Irjen Pol Anton Charliyan, yang merupakan kolega Iriawan.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait