KENDAL, iNewsSemarang.id - PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia berencana mendirikan pabrik daur ulang limbah plastik di Kawasan Industri Kendal (KIK). Total investasi untuk mendirikan pabrik yang mendaur ulang sampah hingga 48 ton pertahun ini mencapai US$ 60 juta atau Rp888 miliar.
Pabrik baru ini akan dibangun di area seluas 2,6 ha di KIK. Untuk membangun dan mengoperasikan pabrik daur ulang sampah ini, PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia telah bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB).
Pendiri PT Tridi Oasis Group, Dian Kurniawati mengatakan, didirikannya pabrik baru ini merupakan wujud dari komitmen ALBA dalam menjaga lingkungan sekitar melalui pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab dan perlindungan lingkungan sekitar.
"Pabrik baru ini didesain untuk meminimalkan emisi udara dan mengintegrasikan proses pengolahan air dengan canggih demi memastikan pembuangan air yang aman ke sistem drainase," katanya diacara grounbreaking pabrik daur ulang sampah milik PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, Selasa (6/6/2023).
Pabrik dengan teknologi canggih ini akan memproduksi 36 ribu ton material Polietilena Tereftalat atau PET daur ulang termasuk material food-grade untuk pembuatan botol minum PET baru
Lebih lanjut disampaikan, didirikannya pabrik ini bukan hanya untuk mengatasi masalah limbah dan menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal. Pasalnya, untuk memenuhi kebutuhan produksinya pihaknya akan bekerjasama dengan pengepul lokal. Dia menyakini hal ini akan menjadi peluang kerja baru di Kabupaten Kendal.
"Saya yakin kerja sama ini dapat menjadi bukti nyata bagaimana isu sosial dan lingkungan dapat diatasi dengan kolaborasi strategis berbagai pemangku kepentingan,” ujarnya.
Dia mengatakan, masalah limbah plastik di Indonesia menjadi isu yang cukup mengkhawatirkan. Setiap tahun, Indonesia menghasilkan 7,8 ton limbah plastik dan dari jumlah itu, 58% ini tidak dikumpulkan atau terserak dimana-mana.
Oleh sebab itu, dia berharap pabrik daur ulang tersebut dapat membantu Indonesia mengurangi dampak limbah plastik. Apalagi Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah plastik laut terbesar di dunia.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait