KENDAL, iNewsSemarang.id - Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) bekerjasama dengan USAID Mentari TB yang merupakan kemitraan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bertekad untuk mendukung eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
Perlu diketahui, kerjasama Muhammadiyah dan USAID dalam perang melawan penyakit TBC atau tuberkulosis telah terjalin sebelum pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Melalui proyek MENTARI-TB Recovery Plan, sebanyak puluhan Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah (RSMA) dilibatkan dalam upaya mewujudkan tujuan eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030.
Pada peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia tahun 2023, MPKU PP Muhammadiyah, sebagai bagian dari Big Chain Hospital melalui program USAID Mentari TB memanfaatkan momentum ini untuk meluncurkan perluasan pelibatan 4 RS Muhammadiyah lainnya, yaitu RS Islam Muhammadiyah Kendal, RS Islam Jakarta Pondok Kopi, RS Muhammadiyah Bandung, dan RS Siti Khadijah Muhammadiyah Sepanjang Sidoarjo sebagai Rumah Sakit Rujukan TB Resisten Obat (RO)/RS PMDT, dan meresmikan pelibatan 101 RSMA dalam program eliminasi TB sebagai jaringan RS Swasta Terbesar di Indonesia.
Ketua MPKU PP Muhammadiyah Mohammad Agus Samsudin optimis bahwa perjuangan ini dapat membuahkan hasil dengan terciptanya suasana dan kondisi yang sehat.
“Ini adalah bagian dari kami untuk bersama-sama membangun kesehatan bangsa. Tidak kalah penting bahwa kami siap, dan mudah-mudahan diberikan kesempatan untuk bersama-sama membantu masyarakat semakin luas, tidak hanya mengobati tapi juga pada pencegahan,” ucapnya.
Menurut dia, gerakan eliminasi TB memerlukan komitmen kuat, dukungan dan peran serta secara terpadu dari seluruh jajaran lintas sektor, baik pemerintah maupun pemangku kepentingan lain termasuk dari sektor swasta dan kelompok masyarakat.
"Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia menjadi agenda penting tahunan dalam gerakan eliminasi TB, diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kesadaran berbagai pihak terhadap penyakit tuberkulosis yang memiliki dampak besar bagi masalah kesehatan, sosial, hingga ekonomi," ujarnya.
Direktur Kantor Kesehatan USAID Enilda Martin mengatakan, Amerika Serikat, melalui USAID Mentari TB, sangat senang dapat meresmikan layanan TBC kebal obat di empat rumah sakit Muhammadiyah dan memperluas temuan kasus TBC aktif di 101 rumah sakit Muhammadiyah.
“USAID berkomitmen untuk bekerja sama dengan sektor swasta dan organisasi keagamaan dalam memberantas TBC," katanya.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, dalam upaya mengakhiri TBC dan masalah-masalah kesehatan lainnya, pemerintah tidak dapat bekerja sendirian.
"Karena itu, kolaborasi lintas sektoral dan lintas organisasi termasuk dengan Muhammadiyah merupakan salah satu usaha yang dilakukan kementerian kesehatan untuk menanggulangi penyakit menular seperti TBC ini," ungkapnya.
Ditegaskan, pemerintah membutuhkan peran aktif Muhammadiyah, membantu penemuan dan pelaporan kasus TBC.
Sementara itu, Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto mengatakan bahwa RSI Muhammadiyah Kendal merupakan salah satu fasilitas kesehatan terbaik di Kabupaten Kendal.
Disampaikan, kolaborasi antara Muhammadiyah dan pemerintah daerah Kendal sejauh ini telah berjalan harmonis. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah telah memiliki pengalaman yang cukup matang dalam membangun institusi kesehatan.
“Jadi memang kita sering berkolaborasi antara pemerintah Kendal dengan persyarikatan Muhammadiyah, terutama dalam dua bidang yaitu Pendidikan dan Kesehatan. Semoga sinergitas ini bisa terus berjalan dan mudah-mudahan infrastruktur kesehatan bisa kita tingkatkan secara bersama-sama,” katanya.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait