Mahfud MD Sebut Penahanan Panji Gumilang Diputuskan Paling Lambat Jam 8 Malam Ini

Riana Rizkia/Arni Sulistiyowati
Panji Gumilang. (Foto: Riana Rizkia)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama. Namun hingga kini Bareskrim Polri belum melakukan proses penahanan terhadap Panji Gumilang. 

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro menjelaskan, saat ini pihaknya masih memiliki waktu 1x24 jam untuk melakukan penahanan terhadap Panji. Hal senada diungkap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Mahfud mengatakan, Penyidik Bareskrim Polri memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan penahanan Panji Gumilang usai penetapan tersangka. Artinya, kata Mahfud, paling lambat keputusan tersebut akan diambil pada pukul 20.00 WIB, Selasa (2/8/2023).

"Apakah belum ditahan? Sampai jam ini belum, karena kemarin itu diperiksa sebagai saksi dulu. Sesudah saksi dia dinyatakan tersangka. Maka dalam waktu 24 jam, sejak dinyatakan tersangka dan diperiksa di sana dalam waktu 1x24 jam, itu harus jelas apakah akan ditahan atau tidak," kata Mahfud, Rabu.

"Jadi kira-kira nanti paling lambat keputusannya jam 8 malam ini untuk ditahan apa tidak," sambungnya.

Mahfud kemudian menjelaskan, ada beberapa alasan untuk melakukan penahanan terhadap tersangka. Pertama jika hukuman pidananya minimal lima tahun. Panji Gumilang, kata Mahfud, telah memenuhi prasyarat tersebut karena terancam 10 tahun penjara.

"Yang kedua, kalau yang bersangkutan dikhawatirkan tidak mau kerja sama, dipanggil menghilang, tidak datang dengan berbagai alasan, itu tidak mau kerja sama," katanya.

"Yang ketiga, kalau penyidik khawatir yang bersangkutan kalau pulang menghilangkan barang bukti dan mengubah keadaan TKP, tempat kejadian perkara, itu bisa ditahan," kata dia.

Kemudian, yang keempat adalah penyidik khawatir jika tersangka mengulangi perbuatannya. "Kalau dikhawatirkan mengulangi lagi kalau perbuatan sifatnya berkelanjutan ya, itu bisa juga ditahan," katanya.

"Apakah akan ditahan nanti ditunggu saja. Menurut saya, syarat-syarat tentang itu saudara bisa baca sendiri, apakah perlu ditahan atau tidak, yang penting pemerintah akan kerja cepat," sambungnya.

 

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network