Soal Deklarasi Anies-Cak Imin, PDIP: Selamat, Setahun Pacaran Ijab Kabulnya dengan yang Lain

Carlos Roy Fajarta/Arni Sulistiyowati
Masinton Pasaribu menyinggung soal Anies-Cak Imin (Foto: Okezone.com)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Masinton Pasaribu menilai deklarasi Anies Baswedan dan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merupakan wujud keseruan dinamika politik yang terjadi menjelang Pilpres 2024. Pihaknya pun mengucapkan selamat atas terbentuknya duet Anies-Cak Imin yang akan dideklarasikan siang ini.

Bahkan, politisi partai berlambang kepala banteng itu mengibaratkan deklarasi tersebut seperti halnya orang yang sudah berpacaran setahun namun ijab kabulnya dengan yang lain.

"Seru, dinamika politik yang terjadi. Kami mengucapkan selamat atas deklarasi Anies-Cak Imin setelah selama setahun berpacaran dengan yang berbeda, ijab kabulnya dengan yang lain," ujar Masinton dalam diskusi Polemik MNC Trijaya FM dengan Tema 'Koalisi Ngalor Ngidul' pada Sabtu (2/9/2023).

Hal inilah yang disebut Masinton membuat PDIP tidak menggunakan kata koalisi melainkan kerja sama dalam menjalin hubungan dengan partai politik lainnya.

"Kenapa PDIP mengambil kata kerja sama politik bukan koalisi, karena untuk mengusung calon pemimpin berintegritas kuat, satu kata satu perbuatan. Bukan yang pandai berkata dan mengingkari kata, apalagi pengkhianatan," ucap Masinton.

Meskipun demikian Masinton mengaku menghormati keputusan masing-masing partai politik terkait kerja sama politik dan Bacapres-Bacawapres yang akan diusung.

"Kami menghormati kerja sama politik masing-masing parpol. Kami mengusung pak Ganjar Pranowo sebagai Bacapres. Fokus kami agar Ganjar Pranowo semakin luas didukung masyarakat," lanjutnya.

Terkait penentuan Bacawapres dari Ganjar Pranowo, Masinton mengaku tidak terpengaruh dinamika politik yang terjadi sekarang, penentuan Bacawapres akan disampaikan oleh Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada momen yang tepat.

"Kerja sama politik kita utamakan, harus ada kesepahaman bersama. Yang hilang dari politik kita adalah integritas, komitmen, elit-elit politik dengan mudah mempertontonkan suatu yang buat publik tidak menarik, tidak konsisten, tidak ada keteladanan," kata Masinton Pasaribu.

Terkait komunikasi antara PDIP dengan Partai Demokrat, Masinton menyebutkan tidak ada yang tidak mungkin dalam politik.

"PDIP dan Demokrat saling respek dengan demokrasi. Sama-sama pernah di pemerintahan 10 tahun, sama-sama pernah di luar pemerintahan. PDIP sangat menghormati demokrasi. Kita menghormati pilihan masing-masing partai politik. Kita dapat berkomitmen dengan masing-masing partai politik. Kalau PDIP dan Demokrat bergabung itu bisa menjadi satu kekuatan. Kemarin sudah dimulai mba Puan dan mas AHY, mungkin ada pertemuan lanjutan," jelas Masinton.

Masinton melihat peluang kerja sama antara PDIP dan Demokrat bukan hal yang mustahil mengingat batas akhir pendaftaran Capres-Cawapres di KPU RI masih terbuka hingga 25 November 2023 malam.

"Nanti tentunya ada komunikasi antar pimpinan partai antara mba Puan dan mas AHY. Untuk menuju kesana ada tahapan-tahapan yang ada untuk menghadapi tantangan kedepan. Politik itu langkah strategis harus dengan sikap konsisten," tutup Masinton.

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network