Mbak Ita Apresiasi Program Ndandani Omah yang Diinisiasi Camat Semarang Tengah

Mualim
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meresmikan rumah milik Mbah Sarinem di Jalan Bima 1 RT 02 RW 05 Kelurahan Pendrikan Lor, Kecamatan Semarang Tengah Jumat (8/9/2023). Foto: iNews.id / Mualim

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi program Ndandani Omah yang diinisiasi oleh Camat Semarang Tengah Aniceto Magno Da Silva melalui proses pengumpulan uang koin. Ia menilai, program tersebut sangat bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat, tidak hanya untuk Ndandani Omah, tapi juga untuk membantu difabel, lansia, kemiskinan ekstrim dan stunting.

"Ini adalah program yang sangat luar biasa sehingga bisa diimplementasikan di semua kecamatan. Umpamanya ini setiap kecamatan bisa seperti ini, tidak ada namanya warga miskin, apalagi kemiskinan ekstrim, tidak ada warga anaknya yang stunting," ucap Mbak Ita sapaan akrab Wali Kota usai meresmikan rumah milik Mbah Sarinem di Jalan Bima 1 RT 02 RW 05, Kelurahan Pendrikan Lor, Kecamatan Semarang Tengah, Jumat (8/9/2023).

Mbak Ita berharap, melalui program Sedekah Koin Jumat ini, bisa terjalin kolaborasi antar pilar seperti yang disampaikan oleh Kapolda dan Gubernur Jateng belum lama ini.

"Sehingga ini menjadi suatu hal yang sangat luar biasa, ini adalah bukti nyata bahwa kita kota Semarang ini bergerak bersama untuk menjadikan masyarakat sejahtera dan semakin hebat," imbuhnya.

Camat Semarang Tengah Aniceto Magno Da Silva mengungkapkan, hingga Desember 2023 mendatang, program Ndandani Omah menargetkan membangun 30 rumah warga miskin yang tersebar di 15 Kelurahan di wilayah Kecamatan Semarang Tengah.

Bahkan, Bang Amoy sapaan akrabnya mempersilahkan Wali Kota Semarang untuk menerapkan programnya tersebut di kecamatan lain yang ada di Kota Semarang.

"Kalau program itu dinilai bagus ya ditiru tidak apa-apa. Karena program sedekah uang koin itu bukan saja untuk membangun rumah, tapi juga untuk membantu anak sekolah. Karena orang tuanya tidak mampu, ya dengan uang koin anak itu kita bantu," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, rumah sederhana milik Mbah Sarinem di RT 02 RW 05, Kelurahan Pendrikan Lor, Kecamatan Semarang Tengah masuk kategori rumah tidak layak huni (RTLH). Rumah berukuran 3X7 meter itu dihuni 4 anggota keluarga. Bahkan anak nomer satu Mbah Sarinem yang bernama Suratno (60), sering tidur di luar atau teras rumah karena ukuran rumah yang terlalu sempit.

Kini, berkat bantuan program Ndandani Omah dari Kecamatan Semarang Tengah, rumah Mbah Sarinem disulap menjadi bagus dan layak untuk ditempati.

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network