"Selanjutnya, saya ingin kampung halaman saya total 80 desa wilayah Maluku Utara, setidaknya minimal satu desa ada 3 Doktor," ungkapnya.
Atas raihan gelar doktor, Bang Lea ingin memberi pesan kapada khalayak umum. Meski mantan kopral, namun dedikasi kepada bangsa harus tetap dikobarkan.
"Saat ini sudah Sersan satu. Dulu, semangat dari kopral pun tetap maju. Demi sebuah dedikasi, mudah-mudahan gelar ini bisa menjadi manfaat untuk bangsa dan negara," ucapnya.
Konsep atau cita-cita atas gelarnya, selain untuk membangun kampung halaman. Juga berharap dapat membantu semua pihak ketika berperkara hukum.
"Semoga bisa bermanfaat juga untuk masyarakat. Karena niat itu, alhamdulilah 4 tahun menjalani sekolah S3, IPK dapat 3,62 lewat UNTAG Semarang," jelasnya.
Julukan kopral sosok Dr. Tanto Gailea, SH, MH, menjadi bukti bahwa penggunaan prinsip tersebut nyata bisa dilakukan oleh khalayak umum.
"Jangan bicara jabatan, apalagi rejeki. Karena ketekunan, dari ibadah dan doa pasti sangat membuahkan hasil kedepannya, dan sekarang terbukti," tutur Bang Lea.
Semangat belajar untuk sukses berkarir ke dunia hukum, menurutnya adalah berkat sebuah prinsip. Di antaranya ketekunan, hingga doa.
"Jadi jangan tinggalkan ibadah. Dulu sahabat nabi saja, berjuang membela kaum terzolimi. Hal demikianlah saya akan terapkan, lewat dunia hukum," pungkasnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait