SEMARANG, iNewsSemarang.id - Rahima Carissa Kurniasukma Putri (14), siswi kelas IX H SMP Negeri 2 Semarang menorehkan banyak prestasi membanggakan di kancah Internasional melalui penelitian karya ilmiahnya.
Terbaru, Caca panggilan akrabnya berhasil membawa pulang medali emas pada ajang kompetisi Indonesia International Invention Expo 2023 melalui karya ilmiahnya berupa pasta gigi berbasis minyak kelapa murni, baking soda sama Himalaya salt (garam himalaya) yang diselenggarakan oleh Indonesian Youth Scientist Association (IYSA) di Politeknik Negeri Semarang (Polines) pada 25-28 Agustus 2023 lalu.
"Saya melakukan riset atau penelitian buat gigi, zat-zat yang diperlukan gigi, PH yang diperlukan gigi agar tidak terjadi karies. Itu dilakukan untuk mencegah karies gigi pada anak yang disebabkan oleh mengendapnya zat asam pada gigi," kata Caca di Semarang, Rabu (27/9/2023) malam.
Dalam kompetisi tersebut, Caca berhasil menyingkirkan 200 an peserta yang berasal dari beberapa Negara di dunia termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Amerika, Brasil dan lainnya.
Produk pasta gigi itu ia ciptakan berawal dari minatnya melakukan penelitian terhadap hal-hal baru yang ia dapatkan dari beberapa sumber. Selain pasta gigi, Caca juga pernah memenangkan beberapa kompetisi karya ilmiahnya melalui produk minuman herbal.
Sejak kelas 7 SMP hingga saat ini, Caca sudah berhasil memboyong 6 medali yang ia dapatkan dari beberapa kompetisi diantaranya di ajang Asean Innovative Science Environment and Entrepreneur Fair (AISEEF), Indonesia International Invention Expo (IIIEX) dan Youth Internasional Science Fair (YISF).
"Jadi saya mengikuti lomba penelitian karya ilmiah yang diselenggarakan oleh IYSA (Indonesian Young Scientist Association) itu dilakukan setiap bulannya ada event atau perlombaan. Tapi saya ngikutnya beberapa lomba karena saya sudah kelas IX di SMPN 2," ucapnya.
Meskipun sibuk di dalam organisasi OSIS dan kegiatan les, anak pertama pasangan AKBP Rudy Cahya Kurniawan dan Wahyu Sukmawati yang bercita-cita menjadi seorang dokter itu mampu mengatur waktunya supaya tidak mengganggu pelajaran di sekolahnya.
"Untuk yang belum mendapatkan prestasi atau masih berusaha mendapatkan prestasi ditingkatkan sesuai minat bakat kalian, karena apapun yang membuat kalian seneng mesti bakalan bikin kalian itu bawaannya happy dan enjoy," ujarnya.
Rudy Cahya Kurniawan, ayah dari Caca mengaku bangga atas prestasi yang diraih putri pertamanya tersebut. Ia berharap dukungan, bimbingan dan dorongan yang diberikan oleh keluarga dan sekolahan mampu memberikan motivasi tersendiri agar putrinya terus mempunyai inisiatif untuk menciptakan hal-hal baru.
"Dan ini tentunya ada temuan baru, jadi temuan yang belum pernah ditemukan dan model-model terbaru sehingga menjadikan motivasi buat anak ini untuk terus mengembangkan, dan tiap lomba diikuti, dia selalu menemukan ide-ide baru, tentunya juga dibimbing oleh para guru-gurunya," ungkap Rudy yang juga seorang Perwira Menengah Polisi di Akademi Kepolisian Semarang.
Rudy berharap, produk temuan putrinya itu bisa berguna untuk keluarga dan masyarakat. Ia pun berencana untuk mematenkan produk itu agar bisa berkembang dan menjadi identitas diri, bangsa dan sekolahan.
"Tentunya ingin karya terbaik bangsa yang tentunya mau diekspor, setelah itu mau diteliti lebih lanjut. Ini adalah cikal bakal yang menarik untuk ilmu pengetahuan. Tentunya dengan inovasi, dengan tantangan-tantangan yang lebih bagus, ini akan dikomben dengan perkembangan terkini, terupdate dari dunia ya, jadi ada temuan baru nanti kita support anak supaya untuk memahami lebih jauh, tentunya ini juga butuh dukungan dari masyarakat dan sekolahan," pungkasnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait