MAGELANG, iNewsSemarang.id - Bupati Magelang Zaenal Arifin memohon maaf kepada masyarakat serta pengguna jalan raya yang terganggu akibat bentrok antarkelompok yang terjadi di Muntilan pada Minggu (15/10) sore.
“Kami tentunya atas nama pemerintah daerah bersama Forkopinda prihatin dengan kejadian ini. Tentunya, kami duduk bersama Pak Kapolresta, Pak Dandim dan dua kelompok yang diindikasikan ada masalah. Kita akan lakukan mediasi membantu proses penyelesaian persoalan ini,” kata Zaenal Arifin kepada wartawan di Muntilan, Minggu (15/10/2023) malam.
Bentrokan dipicu usai rombongan dari PDIP baru selesai menyelenggarakan kegiatan dan hendak kembali ke wilayahnya. Namun dalam perjalanan pulang tersebut bersinggungan dengan massa dari GPK di lokasi sehingga memicu terjadinya bentrokan tersebut.
“Sekali lagi, kami prihatin dengan kejadian ini. Dan nanti akan memfasilitasi untuk melakukan mediasi agar peristiwa-peristiwa tidak terulang kembali di wilayah Kabupaten Magelang. Ini menjadi tidak elok bahkan berita ini sudah sampai ke mana-mana, semoga ini tidak terjadi lagi nanti ke depannya,” ungkapnya.
Perihal sepeda motor yang dibakar, kata Zaenal, akan melakukan pendataan. Pihaknya akan memfasilitasi untuk proses penyelesaiannya.
“Yang paling penting, kami pemerintah daerah harus menjamin keselamatan semuanya dan harus melindungi semuanya. Kami akan memfasilitasi untuk proses-proses penyelesaiannya apapun itu bentuknya sehingga clear, nanti tidak ada masalah-masalah dan persoalan-persoalan lagi,” ujarnya.
Kapolresta Magelang Kombes Ruruh Wicaksono menyampaikan, keributan dua kelompok massa itu terjadi karena ada gesekan.
“Itu ada kegiatan masyarakat, kemudian saat kelompok lain hendak kembali terjadi bersinggunggan dengan kelompok lain, dan terjadi lempar-lemparan,” jelasnya.
Ruruh menyampaikan, salah satu kelompok yang terlibat keributan yakni kader PDIP. Menurutnya, saat itu dari PDIP tengah mengikuti kegiatan Laskaran PDIP di Magelang.
“Itu dari PDIP ada laskaran di Magelang, dari setiap kecamatan mengirimkan untuk menghadiri kegiatan di lapangan. Lalu saat kembali mereka terlibat selek (gesekan) dengan salah satu ormas,” pungkasnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait