Mengapa Bulan Rajab Istimewa, Amalan Apa Saja yang Dianjurkan?

Tim iNews.id
bulan Rajab 1443 H dalam penanggalan masehi. Foto: Istimewa

SEMARANG, iNews.idBulan Rajab 1443 H sudah di depan mata. Mulai besok, Kamis (3/1/2022), penanggalan hijriah sudah masuk bulan Rajab, bulan yang disebut-sebut sebagai bulan istimewa. Karena keistimewaannya ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan.

Tapi, apa sebenarnya yang menjadi keistimewaan dari bulan Rajab ini, dan kenapa bulan ini menjadi istimewa?

Dikutip dari laman NU Online, kata “Rajab” merupakan derivasi dari kata “tarjib” yang berarti mengagungkan atau memuliakan.  Masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya. Sebagai informasi, dalam penanggalan Islam/Hijriah, bulan Rajab merupakan bulan ketujuh.

Rajab oleh masyarakat Arab juga disebut “Al-Ashabb” (الأصب) yang berarti “yang mengucur” atau “menetes”. Dijuluki demikian karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini. Bulan Rajab juga dikenal dengan sebutan “Al-Ashamm” (الأصم) atau “yang tuli”, karena pada bulan ini tidak terdengar gemerincing senjata pasukan perang.  

Sebutan lainnya “Rajam” (رجم) yang berarti melempar. Dinamakan demikian karena musuh dan setan-setan pada bulan ini dikutuk dan dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para wali dan orang-orang shalih.
 
Difirmankan dalam Al Qur’an, Allah memasukkan bulan Rajab sebagai salah satu bulan yang dimuliakan.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. (QS At-Taubah:36)

Selain itu, pada bulan Rajab ini perintah shalat lima waktu diturunkan langsung kepada Rasulullah dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Peristiwa Isra’ Mirraj ini jatuh pada tanggal 27 Rajab, atau pada tahun ini jatuh pada tanggal 28 Februari 2022.

Puasa Rajab

Salah satu amalan bulan Rajab yang disunnahkan adalah berpuasa. Menurut Imam al-Ghazali, dikutip dari Ihyâ ‘Ulumiddîn, kesunnahan berpuasa lebih ditekankan pada hari-hari yang memiliki kemuliaan. Momen memperoleh kemuliaan tersebut adakalanya dalam setiap tahun, setiap bulan, ataupun setiap minggu.

Dalam kategori tahunan terdapat pada bulan Dzulhijjah, Muharram, Rajab, dan Sya’ban. Pelaksanaan puasa Rajab dilakukan hanya beberapa hari saja. Tidak boleh selama satu bulan penuh. Sebagian sahabat Nabi, lanjut al-Ghazali, memakruhkan puasa Rajab selama satu bulan penuh karena dianggap menyerupai puasa bulan Ramahan.

Sebagai saran, puasa Rajab baiknya dilakukan saat bertepatan hari-hari utama agar pahalanya lebih besar. Seperti pada ayyâmul bidh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin, hari Kamis, dan hari Jumat (al-Ghazali, Ihyâ ‘Ulumiddîn, juz 3, h. 432).

Editor : Sulhanudin Attar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network