TEGAL, iNewsSemarang. id – Capres Ganjar Pranowo pada Kamis pagi, 11 Januari 2024 ini dibuat terkejut oleh sebuah keluarga di Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Namun Ganjar bukan hanya terkejut namun dia juga bangga dan senang. Kebiasaan Ganjar setiap pagi adalah berolahraga dengan memilih lari atau berjalan kaki sambil menyapa warga.
Nah pagi tadi Ganjar juga melakukan hal yang sama dengan berjalan kaki melawati gang-gang permukiman warga dan menyapanya.
Tanpa diduga Ganjar, ada seorang ibu dan anaknya memanggil untuk mampir sebentar. Ganjar pun menurutinya. Setelah itu, ibu tadi masuk ke dalam rumah dan membawa dua buah foto yang dibingkai dan diperlihatkan kepada Ganjar.
Belum selesai rasa kaget Ganjar, si ibu yang bernama Diarni menjelaskan bahwa foto anggota TNI AD itu adalah anaknya.
“Anak saya ini jadi tentara setelah lulus dari SMKN Jawa Tengah yang pak Ganjar dirikan saat menjadi gubernur. Anak saya ini namanya Firli,” ujar Diarni dengan rasa bangga kepada Ganjar.
"Ini foto anak saya, namanya Fahri, Pak. Sekarang Jadi tentara," kata Diarni sumringah. Diarni pun bercerita Firli lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Semarang tahun 2021.
"Ini anak bapak, lulusan SMKN Jateng. Rasanya senang sekarang dia jadi anggota TNI AD dinas di Bandung," kata Diarni.
Diarni mengaku bersyukur dapat bertemu langsung dengan Ganjar. Bagi Diarni dan keluarganya, Ganjar adalah sosok seorang bapak.
Diarni awalnya tak bakal mengira anaknya bisa menjadi anggota TNI AD. Sedangkan dia hanya ibu rumah tangga dan suaminya karyawan di mall.
"Dulu waktu di SMK sekolahnya gratis, asrama, seragam sampai makan.Alhamdulillah sekarang jadi TNI, itu memang cita-citanya," paparnya.
Mendengar cerita Diarni, Ganjar pun terlihat bangga. Apa yang telah diupayakannya selama menjadi Gubernur Jawa Tengah berbuah manfaat.
"Saya nitip salam dan pesan, kerja yang baik jaga integritas dan jangan korupsi," ujar Ganjar.
Ternyata Fikri Haikal juga alumni SMKN Jawa Tengah dan sudah bekerja di perusahaan alat kesehatan di Jakarta.
Rumah Fikri Haikal mulanya gubuk tak terpakai, hingga akhirnya direnovasi dengan biaya Rp80 juta hasil kerja keras Fikri. Saat ini rumah itu dihuni oleh ibu dan saudaranya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait