Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani memandang hadis tersebut lemah lantaran terdapat perawi yang dianggap daif, yaitu Daud bin Az Zibriqon. Dirinya termasuk perawi yang dituduh berdusta sehingga doa allahumma laka shumtu tidak sahih.
Adapun doa buka puasa yang sahih yang sesuai tuntunan Rasulullah adalah
ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabazh zhoma’u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.
Artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki." (HR. Abu Daud no. 2357, dinilai hasan).”
Keistimewaan Puasa Rajab
Keutamaan Bulan Rajab adalah bahwa ia merupakan salah satu dari empat bulan haram dalam kalender Islam. Bulan haram adalah bulan yang dimuliakan dan dilarang keras melakukan maksiat. Selain itu, kita diperintahkan untuk beramal sholih di bulan ini.
Bulan Rajab terletak antara bulan Jumadal Akhiroh dan bulan Sya’ban. Seperti bulan Muharram, bulan Rajab termasuk bulan haram. Allah Ta’ala berfirman dalam QS. At Taubah ayat 36:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu “ (QS. At Taubah ayat 36).
Menurut Ibnu Rajab, Allah Ta’ala menjelaskan bahwa sejak penciptaan langit dan bumi, penciptaan malam dan siang, keduanya akan berputar di orbitnya. Allah pun menciptakan matahari, bulan dan bintang lalu menjadikan matahari dan bulan berputar pada orbitnya.
Dari situ muncullah cahaya matahari dan juga rembulan. Sejak itu, Allah menjadikan satu tahun menjadi dua belas bulan sesuai dengan munculnya hilal. Satu tahun dalam syariat Islam dihitung berdasarkan perputaran dan munculnya bulan, bukan dihitung berdasarkan perputaran matahari sebagaimana yang dilakukan oleh Ahli Kitab." (Latho-if Al Ma’arif, 202)
Semoga panduan tata cara puasa Rajab beserta niat dan keutamannya dapat bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa untuk selalu memperbanyak amalan baik di bulan yang mulia ini.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait