Pada sisi perlindungan anak, Ulfi menyampaikan, program pendidikan pola asuh anak diperlukan. Pasalnya, pola asuh akan menentukan pembentukan karakter anak. Apalagi, era digital menuntut orang tua harus bisa memberikan arahan kepada anak.
Menurutnya, anak-anak generasi Z tidak boleh dilepas dari teknologi digital. Mereka harus bisa menguasai teknologi karena era kini bersaing dengan artificial intelegence (AI).
"Anak-anak harus dekat dengan digital. Jangan malah diputus. Dulu sempat pembinaan agar jauh dari gedget karena ada unsur negatifnya, tidak bisa. Kalau jauh dari smartphone, mereka tidak bisa memanfaatkan digital. Tinggal orang tua memberikan masukan kepada anak-anak supaya bijaksana," paparnya.
Selain pola asuh, Ulfi menambahkan upaya berkaitan dengan penurunan angka pekerja anak dan angka perkawinan anak juga harus direncanakan dalam program perlindungan anak pada 2024.
"Musrenbang pemberdayaan perempuan dan anak sudah yang ketiga kali, ini tahun ketiga. Kami harap usulan masyarakat lebih mengarah kepada poin itu," ujarnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait