DEMAK, iNewsSemarang.id - Warga Desa Sidorejo Demak kebanjiran usai dua tanggul jebol gegara luapan banjir dari Grobogan. Akibatnya, 105 warga mengungsi ke Posko Relawan Kalijaga BPBD Demak dan Masjid Rejosari.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Demak, Suprapto mengatakan dua tanggul jebol tersebut berada di Dukuh Wangun, Desa Rejosari, dan di Dukuh Ngemplik, Desa Sidorejo.
"Tadi malam dari jam 02.00 WIB setelah kami lakukan asesmen dan kami lakukan evakuasi dan sudah ada pengungsi sekitar 105 orang," kata Suprapto saat ditemui di Posko Relawan Kalijaga BPBD Demak, Selasa (6/2/2024).
Pihaknya bersama Dinsos juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dan keluarganya.
"Langsung kami dirikan dapur umum. Alhamdulillah tadi pagi kita sudah bisa memberikan sarapan buat para pengungsi," kata Suprapto. Menurutnya ketinggian air semalam mencapai 370 cm. Tingginya air membuat dua tanggul jebol.
Karena debit air dari atas tinggi, tanggul tidak mampu, karena semalam itu sangat heboh sekali. Dari dulu tidak pernah 200 cm lebih, tapi semalam itu air ketinggian 370 cm, sehingga tanggul dua jebol di Dukuh Wangun Desa Rejosari dan di Dukuh Ngemplik, Desa Sidorejo," ujarnya.
Suprapto mengatakan, banjir kiriman tersebut membuat dua kecamatan dan 6 desa terdampak. Yakni di Kecamatan Karangawen dan Kebonagung.
"Kecamatan terdampak banjir ini hanya dua, Karangawen dan Kebonagung. Untuk desanya ini yang di Karangawen itu Jragung, Rejosari, Sidorejo, ini yang tinggi," sebut dia.
"Terus untuk yang di Kebonagung itu desa Kebonagung, Pilangwetan, sama Telogosih," ujarnya. Dia mengatakan, banjir di Kebonagung karena limpasan. Sedangkan banjir di Rejosari karena terdapat tanggul jebol.
"Kebonagung limpasan, cenderung airnya tinggi namun relatif aman, dan di Karangawen tanggul jebol, sehingga dapur umum di sini karena arusnya deras," ujarnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait