Hari Terakhir Kampanye, Jaga NU Pekalongan Raya Gelar Istighosah untuk Kemenangan Ganjar-Mahfud

Ramaditya Barka
Relawan Jaga NU Pekalongan Raya menggelar istighosah untuk mendoakan pasangan Ganjar-Mahfud, pada hari terakhir kampanye, Sabtu (10/2) malam di Pemalang. Ist

PEMALANG, iNewsSemarang.idRelawan Jaringan Ganjar Nusantara (Jaga NU) Jawa Tengah menyelenggarakan istighosah bersama para kiai dan tokoh masyarakat se-Karisidenan Pekalongan di Pemalang, pada hari terakhir masa kampanye, Sabtu (10/2) malam. 

Para relawan dari berbagai daerah tersebut secara khusu mendoakan untuk kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Kiai Munawwar Asy’ari, selaku tuan rumah, mengatakan akidah menjadi landasan umat dalam memilih pemimpin. Dari paslon yang ada, ungkapnya, paslon Ganjar-Mahfud sebagai figur pemimpin yang memiliki integritas. 

“Fenomena sekarang banyak kiai memilih karena amplop. Kami mengingatkan agar memilih pemimpin dilihat dari rekam jejaknya, integritasnya, bukan karena amplop. Dan sosok itu ada pada Pak Ganjar dan Prof Mahfud,” ungkapnya.

Pernyataan menyentil disampaikan Kiai Muslihudin. Muharrik Jaga NU Brebes ini mengaku sebagai mantan pendukung Jokowi yang tergabung dalam Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) untuk wilayah Pantura. Namun dia mengaku kecewa dan pada Pemilu kali ini menyatakan dukungan kepada paslon nomor urut 3.  

“Kami sudah merasakan program Pak Ganjar di Jawa Tengah. Salah satunya program tunjangan Guru Madin yang sangat membantu para guru-guru madrasah di pedasaan. Kami ingin agar program ini bisa diwujudkan secara nasional,” tuturnya. 

Sementara itu, Kiai Sanadi, pimpinan MajelisAsemdoyong, menyoroti fenomena pelanggaran etika dan hokum yang dilakukan pada Pilpres tahun ini. Meski sudah banyak bukti yang terang benderang, imbuhnya, namun tidak ada sanksi yang diberikan.

“Hal ini tentu tidak seirama dengan ajaran Islam di mana Rasulullah SAW. Seorang pemimpin itu haruslah memiliki sifat yang shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah,” terangnya.

Istighosah yang digelar di kediaman Kiai Munawwar Asyari di Pemalang itu dihadiri sedikitnya 300 relawan dari berbagai daerah di Pekalongan Raya. Mereka adalah para kiai, pengasuh pesantren, guru ngaji dan santri dari Brebes hingga Pekalongan.

Menyebut diantaranya, KH Ulin Nuha pengasuh ponpes Addanuriyah Batang, KH Ishomudin pengasuh ponpes Barokatul Maruf Tegal, Gus M Iqbal muharrik Jaga NU Pekalongan. 

Editor : Sulhanudin Attar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network