Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari mengatakan, realisasi investasi di Jateng berasal penanaman modal asing (PMA), penanan modal dalam negeri (PMDN), dan usaha mikro kecil (UMK).
Realisaai investasi PMA masih didominasi sektor padat karya. Sedangkan yang banyak menyerap tenaga kerja meliputi industri alas kaki, garmen, tekstil, dan pakaian jadi. Sedangkan PMDN meliputi transportasi, gudang, dan perkantoran kawasan industri.
Dikatakan dia, kenaikan penyerapan tenaga kerja 2023 cukup signigikan dari tahun sebelumnya. Yakni dari 215.775 orang pada 2022 menjadi 280.643 orang pada 2023. Capaian itu merupakan penyerapan tenaga kerja tertinggi se-Pulau Jawa.
"Sehingga tingkat pengagguran terbuka di Jawa Tengah menurun signifikan menjadi 5,13 persen di bawah nasional," katanya.
Dalam kesempatan itu, Suamrno juga menyerahkan piagam penghargaan kepada tiga daerah dengan presentasi peningkatan capaian realisaai investasi tertinggi tahun 2023.
Peringkat pertama Kabupaten Pekalongan dengan prosentasi kenaikan sebesar 675 persen, peringkat kedua Kota Pekalongan sebesar 428 persen, dan peringkat tiga Kabupaten Kudus sebesar 144 persen.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait