Upaya pengurangan sampah, lanjut Bambang, bisa dimulai dari memilah, menyetorkan yang masih mempunyai nilai ekomomi, dan memproduksi barang sesaui kreatifitas.
"Sedangkan penanganan sampah sendiri merupakan tugas Pemerintah Kota Semarang. Mulai mengumpulkan sampah, dan kami mengangkut sampah hingga proses akhir di TPA," sebutnya.
Sementara untuk Funwalk kali ini, kata Bambang, merupakan langkah mengedukasi dengan melibatkan 5000 peserta. "Mereka berkeliling sembari mengais sampah di jalan. Hasil sampahnya, akan kami kumpulkan dan pilah-pilah. Di sini juga ada kegiatan demo penanganan sampah, pameran produk hasil sampah juga," imbuhnya.
Terdapat 60 stand dari mulai stand akademisi dan perguruan tinggi yang menang inovasi Lomba Peduli Sampah 2023 lalu. Ada pula stand dari kelompok Peduli Sampah, Bank Sampah, Sekolah Adiwiyata termasuk Proklim.
"Pameran menampilkan proses sampah organik diubah jadi magot, ada pembuatan eco enzym, pakaian sauvenir dan handcraft dari barang bekas atau sampah bentuk circular economy," jelasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Bambang berharap bisa memberikan edukasi dan manfaat sehingga Semarang lebih bersih, lebih bijak dalam mengelola dan pengurangan sampah.
Seperti diketahui, sampah di Kota Semarang mencapai 1100 ton per hari. Bahkan jumlah ini terus meningkat setiap harinya.
Dengan program-program pemerintah seperti pilah sampah, bank sampah, hingga edukasi lewat Funwalk kali ini diharapkan sampah bisa berkurang 30 persen. Sehingga sisa sampah yang di tangani di pemprosesan akhir TPA Jatibarang bjsa berkurang.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait