KENDAL, iNewsSemarang.id - Kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Kendal sejak awal tahun mengalami peningkatan tajam. Tercatat, sejak Januari hingga awal Maret telah menyebabkan 14 orang meninggal dunia.
Kondisi demikian diungkapkan Sekda Kendal, Sugiono dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruang Ngesti Widhi Setda Kabupaten Kendal, dikutip Jumat (8/3/2024).
"Ada 14 orang meninggal dunia dengan catatan sebagian besar pada usia anak-anak," terang Sugiono.
Menurut dia, kondisi seperti ini harus menjadi keprihatinan dan perhatian bersama. Hal itu sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi atau meminimalisir melonjaknya kasus tersebut.
Penanganan kasus DBD ini, lanjutnya, harus menjadi perhatian semua pihak. Dia meminta rumah sakit tidak boleh menolak pasien DBD dan harus menyediakan tambahan tempat tidur bagi pasien.
"Semua harus berkolaborasi dengan baik, termasuk para direktur rumah sakit tidak boleh menolak pasien DBD dan siap menambah bed atau tempat tidur bagi pasien," katanya.
Sugiono juga meminta kepada para Kepala Puskesmas segera mensosialisasikan DBD agar masyarakat paham tentang kasus DBD saat ini di Kendal. Mensosialisasikan cara melakukan pertolongan pertama jika terkena DBD dan cara pencegahannya.
Tak hanya itu, Sugiono juga mengimbau kepada semua instansi terkait untuk melakukan langkah - langkah konkret dalam penanganan DBD di Kabupaten Kendal, seperti melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak.
"PSN ini harus ditindaklanjuti dan dilaksanakan secara serentak oleh semua stakeholder, mulai tanggal 8-11 Maret 2024 disemua lingkup masyarakat, mulai dari lingkup sekolah dikoordinatori oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenag, dan UPTD Wilayah XIII dan PSN tingkat RT dikoordatori oleh Ketua RT setempat," tandasnya.
Dalam pelaksanaannya, Sugiono meminta para camat untuk melakukan monitoring terkait mana yang audah dilaksanakan PSN dan lokasi mana yang belum melakukan.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kendal, dr Abidin menyampaikan, angka kematian DBD tertinggi berada di wilayah Kecamatan Boja.
Meski demikian, dia tak menampik jika kasus DBD ini telah menyebar keseluruhan wilayah di Kabupaten Kendal.
Kasus ini banyak menyerang anak-anak, balita dan orang tua.
"Adapun langkah yang sudah dilakukan oleh Dinkes Kendal, adalah melakukan Fogging setelah melakukan penyelidikan epidemiologi," katanya.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait